Quito, MINA – Gempa bumi dengan magnetudo 6,8 skala Richter (SR), mengguncang wilayah-wilayah pesisir Ekuador dan Peru utara, Sabtu (18/3) tengah hari waktu setempat.
Gempa tersebut menyebabkan sedikitnya 12 orang tewas. Gempa bumi juga menimbulkan kerusakan struktural pada banyak rumah, sekolah, dan pusat kesehatan.
Dilansir Presiden Ekuador Guillermo Lasso dalam sebuah tweet seperti dicatat oleh Survei Geologi AS (USGS) berkekuatan 6,8 skala Richter (SR), melanda pada kedalaman 66,4 km sekitar 10 kilometer dari kota Balao di provinsi Guayas.
Gempa tersebut tampaknya tidak akan menimbulkan tsunami, kata pihak berwenang.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Tim darurat dimobilisasi untuk menawarkan semua dukungan mereka kepada mereka yang terkena dampak,” kata Lasso melalui tweet, Ahad (19/3), demikian keterangan yang dikutip MINA.
Badan komunikasi kepresidenan mengatakan bahwa gempa tersebut menyebabkan 11 orang tewas di provinsi El Oro dan satu kematian di provinsi Azuay, sementara banyak orang dirawat karena cedera di rumah sakit.
Selanjutnya, berdasarkan laporan dari kepresidenan mengatakan, sekitar 44 rumah gancur, sementara 90 lainnya rusak. Sekitar 50 gedung pendidikan dan lebih dari 30 pusat kesehatan juga terkena dampaknya, sementara beberapa jalan raya tertutup tanah longsor akibat gempa. Bandara Santa Rosa mengalami kerusakan ringan, tetapi tetap beroperasi.
Sekretariat Manajemen Risiko Ekuador mengatakan dalam pernyataan sebelumnya bahwa kematian di provinsi Azuay terjadi ketika sebuah tembok runtuh menimpa sebuah kendaraan. Di provinsi lain, kerusakan struktural termasuk dermaga yang runtuh dan dinding supermarket yang runtuh. (T/R8/P2)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)