New Delhi, MINA – Para aktivis kemanusiaan dalam pernyataan akhir pekan kemarin menyebutkan, saatnya dunia mempertanyakan ketika Cina secara terang-terangan terus melakukan kejahatan genosida terhadap kaum Uyghur.
Dalam laporan yang disebutkan Times of India, Selasa (28/7), pernyataan juga mengkritik Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan negara mayoritas Muslim, yang menurut mereka sama sekali tidak tertarik pada keselamatan umat Islam Uyghur.
“Adalah penting bahwa negara-negara Islam, dan saudara-saudari Muslim kita, bangun dan berdiri bersama kita sebelum mereka juga menjadi budak seperti orang-orang kita,” lanjut pernyataan.
Mereka yang tergabung dalam gerakan The Campaign For Uyghurs (Kampanye Untuk Uighur) menyusun laporan virtual untuk media bertajuk “Genosida Tiongkok di Turkistan Timur yang disebut sebagai Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang oleh pemerintah Cina.”
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Laporan menjabarkan bagaimana setiap kondisi genosida sebagaimana didefinisikan oleh PBB sebenarnya telah diketahui oleh PBB.
Laporan itu mencakup sejumlah studi kasus tentang orang Uyghur yang dipaksa keluar dari rumah mereka dan dibuang ke kamp konsentrasi, dan perempuan yang mengalami sterilisasi paksa.
Ada juga laporan bahwa lebih dari 500.000 anak Uyghur dikirim ke panti asuhan yang dikelola pemerintah. Di sana mereka dibuat untuk melupakan kebiasaan dan agama mereka, identitas mereka, dan bahasa mereka. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina