Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gus Dur dan Mohamad Nasir Terima Penghargaan Santri of The Year 2016

Risma Tri Utami - Senin, 24 Oktober 2016 - 18:13 WIB

Senin, 24 Oktober 2016 - 18:13 WIB

370 Views ㅤ

Jakarta, 23 Muharram 1438/24 Oktober 2016 (MINA) – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2016, Yayasan Pustaka Compass menganugerahkan berbagai penghargaan “Santri of The Year 2016” kepada sejumlah tokoh  Indonesia antara lain Alm. KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur (Presiden ke 4 RI)) dan Mohamad Nasir (Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi).

Gus Dur mendapat penghargaan “Santri of The Year 2016” sebagai Santri Life Time Achievement, sementara Mohamad Nasir meraih penghargaan “Santri of The Year 2016” sebagai Santri Inspirasi Bidang Pendidikan.

Penyerahan penghargaan “Santri of The Year 2016” tersebut dilakukan di Gedung Monumen Nasional Jakarta, pada Ahad (23/10), yang dihadiri para santri berbagai daerah dan acara sejumlah tokoh, termasuk Sinta Nuriyah Wahid (istri Alm. Gus Dur).

Dalam sambutannya, Menristekdikti Mohamad Nasir menyampaikan apresiasi positif terhadap Yayasan Pustaka Compass yang menyelenggarakan penganugerahan “Santri of The Year 2016”. Demikian keterangan pers Kemristekdikti yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Ia berharap anugerah  ini dapat memberikan inspirasi kepada para santri di seluruh Indonesia untuk bangkit ikut memajukan Indonesia.

“Dalam era kompetisi ini, para santri harus bisa menjadi santri profesional. Saat ini adalah era persaingan, dan era musabaqah. Untuk menang dalam era ini, santri harus profesional dan tidak cukup hanya hafal Al Quran saja,” papar.

Pada kesempatan ini, Sinta Nuriyah Wahid juga menyampaikan beberapa pesan penting terkait peran Santri dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan di Indonesia.

Pada masa lalu, Santri ikut terlibat dalam merumuskan dasar-dasar kemerdekaan Indonesia.Dalam pembangunan mengisi kemerdekaan Indonesia, para santri tetap berperan, salah satunya Gus Dur yang menjadi Presiden RI keempat. Karena itu, lanjut Sinta, penganugerahan penghargaan “Santri of The Year 2016” kepada tokoh santri berbagai bidang ini sudah sepantasnya diadakan.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Ia berharap, anugerah penghargaan ini dapat membuka mata hati bahwa para santri Indonesia itu bukan sekedar masyarakat “sarungan” yang bisanya hanya keluar masuk surau saja.

Sinta mengatakan, para santri juga memiliki sifat patriot-patriot sejati.

“Kemerdekaan Indonesia dan keberadaan Indonesia saat ini tidak lepas dari peran para santri, dengan adanya penghargaan ini saya berharap bisa menjadi bara api agar kinerja para santri yang lain dapat lebih meningkat lagi,” tegasnya.

Dalam acara “Santri of The Year 2016” ini, Yayasan Pustaka Compass memberikan penghargaan kepada tokoh santri berbagai bidang, yakni Santri Inspirasi Bidang Seni dan Budaya, Santri Inspirasi Bidang Pendidikan, Santri Inspirasi Bidang Kesehatan, Santri Inspirasi Bidang Dakwah, Santri Inspirasi Bidang Teknologi, Santri Inspirasi Bidang Kepemimpinan dan Pemerintahan, dan Santri Inspirasi Bidang Wirausaha. Selain itu, Yayasan Pustaka Campuss memberikan penghargaan kepada Pahlawan Santri dan Penghargaan Santri Life Time Achievement. (T/ima/P2)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda