Tobruk, MINA – Pemimpin militer Libya Khalifa Haftar mengumumkan pada Senin (25/6), serah terima instalasi-instalasi minyak di bawah kendali pasukannya ke pemerintahan saingan yang berbasis di kota timur negara itu.
Otoritas di kota Tobruk adalah pemerintah dan parlemen saingan di negara tersebut. Sementara pemerintah dan parlemen di ibu kota Tripoli adalah otoritas yang diakui oleh dunia internasional.
Pengumuman itu muncul hanya beberapa jam setelah Angkatan Darat Nasional Libya (LNA) mengatakan, mereka telah mengusir milisi lawan dari bulan sabit minyak negara itu dan mendapatkan kembali “kendali penuh” atas daerah tersebut, demikian The New Arab melaporkan.
Libya telah dihancurkan oleh kekacauan sejak pemberontakan bersenjata tahun 2011 yang menggulingkan dan membunuh penguasa Muammar Qaddafi. Kini ada dua pemerintah saingan yang berlomba-lomba untuk berkuasa.
Baca Juga: Myanmar Identifikasi 180.000 Warga Rohingya di Bangladesh Layak Dipulangkan
Haftar mendukung administrasi yang berbasis di bagian timur Libya.
“Semua instalasi minyak yang dikendalikan oleh Tentara Nasional Libya diserahkan kepada Perusahaan Minyak Nasional yang bergantung pada pemerintahan timur sementara dan dipimpin oleh Faraj Al-Hassi,” kata juru bicara Haftar, Ahmad Al-Mesmari. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)