Jakarta, 7 Dzulhijjah 1437/9 September 2016 (MINA) – Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan asing ke Nusa Tenggara Barat (NTB) membuat pengurus Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB kesulitan dalam memperoleh pramuwisata yang menguasai bahasa Arab dan Cina.
“Ada sekitar 700 orang anggota HPI yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota di NTB. Namun, jumlah pramuwisata yang mahir bahasa asing, terutama bahasa Arab dan bahasa Cina saat ini masih minim,” kata ketua HPI NTB Ainudin, demikian laporan HalHalal yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat (9/9).
Dia menambahkan, persoalan lain yang muncul adalah adanya pramuwisata ilegal yang sering kali merugikan para wisatawan. Oleh karena itu, ia meminta kepada gubernur NTB untuk membuat rancangan pengaturan yang mengatur tata cara menjadi pramuwisata agar memberikan pelayanan dengan baik kepada wisatawan.
Muhammad Zainul Majdi selaku gubernur NTB mengungkapkan, pihaknya akan terus mendorong dan menyediakan sarana prasarana serta infrastruktur untuk menunjang kepariwisataan di NTB. (T/mar/P001)
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)