Harare, MINA – Diambilalihnya kontrol ibu kota Harare, oleh tentara Zimbabwe, membuat kondisi menjadi sangat tegang dan warga khawatir akan pecah bentrokan antara pasukan keamanan dengan pendukung presiden.
Enock Muchinjo, seorang wartawan di Harare, mengatakan, situasi di kota itu sangat tegang dengan pasukan yang berpatroli di wilayah sipil dan jalan-jalan yang menuju pusat pemerintahan diblokir oleh tank-tank militer.
“Jalan-jalan kosong dan orang-orang tidak bekerja dalam ketakutan,” katanya. Demikian Al Jazeera memberitakannya yang dikutip MINA.
Bagi banyak warga, prioritas pertama adalah menuju ke bank yang mencerminkan kekhawatiran mengenai dampak krisis bagi ekonomi.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Martin Muradzikwa, pemilik toko ponsel di Harare, mengatakan bahwa dia khawatir bentrokan antara tentara dan loyalis Presiden Robert Mugabe akan pecah.
“Saya khawatir mungkin ada pertempuran di kota hari ini antara tentara dan pendukung Presiden Mugabe,” katanya. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina