Protes Anti Pemerintah Landa Zimbabwe

Harare, MINA – Hampir dua hari setelah Presiden mengumumkan kenaikan harga bahan bakar, kerusuhan mengguncang negara itu.

Di dua kota terbesar, pengunjuk rasa memblokade jalan saat mereka membakar ban yang menghalangi lalu lintas. Angkutan umum tidak terlihat sehingga banyak orang tidak dapat pergi bekerja dan sekolah, Anadolu Agency melaporkan.

Di Bulawayo, kota terbesar kedua Zimbabwe, situasinya juga tegang ketika polisi terlibat dalam pertempuran dengan warga yang marah.

Massa yang marah mengerumuni jalan di pinggiran kota di Harare dan Bulawayo, mereka menyerukan pemerintah untuk segera memulai pembicaraan dengan Gerakan untuk Partai Aliansi Perubahan Demokrasi (MDC), dalam rangka memperbaiki ekonomi negara yang sedang berdarah.

Baca Juga:  Peneliti Wabah Mpox di Kongo: Akan Ada Penularan Diam-Diam

“Kami ingin Mnangagwa mengadakan pembicaraan dengan MDC untuk mengakhiri krisis ini. Mnangagwa kejam. Bagaimana dia bisa mengumumkan kenaikan harga bahan bakar ketika rakyat menderita? Ini berarti segalanya akan menjadi mahal, ”kata Linet Chikonye, ​​37 tahun, penduduk pinggiran Glenora.

Protes  mengikuti seruan Kongres Serikat Buruh Zimbabwe dan kelompok-kelompok yang sepaham untuk penutupan nasional, memprotes kenaikan harga bahan bakar dan kegagalan pemerintah untuk memperbaiki krisis yang semakin meningkat.

Donemore Jari, 32, yang bekerja sebagai pedagang di sepanjang jalan Highglen di Harare, mengatakan: “Pemerintah Mnangagwa telah menyatakan perang terhadap kita sebagai warga negara.”

Meskipun tentara berseragam tidak terlihat di dekat protes, di permukiman informal Epworth Harare, 25 kilometer timur ibukota, suara tembakan terdengar di tengah penyerbuan yang menyebabkan dua orang terluka parah.

Baca Juga:  Kongo Masih Berjuang Bendung Wabah Cacar Monyet

Beberapa bus dan perusahaan penerbangan membatalkan perjalanan dari Afrika Selatan ke Zimbabwe. Media Afrika Selatan SABC melaporkan bahwa warga Zimbabwe melintasi perbatasan ke Afrika Selatan untuk membeli bahan bakar yang lebih murah. (T/Ast/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.