Al-Muhajirun, MINA – Imaam Yakhsyallah Mansur mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengembangkan dakwah Islam melalui penguatan ekonomi umat.
“Masyarkat harus bisa menguatkan dakwah Islam melalui penguatan ekonomi sehingga Islam bisa berjaya menjangkau seluruh penjuru dunia,” kata Imaam dalam tabligk Akbar di Masjid An-Nubuwah, Al-Muhajirun, Natar, Lampung Selatan, Ahad (12/3).
Imaam Yakhsya juga mengingatkan masyarakat agar tidak salah dalam memahami ayat dan hadits tentang ekonomi umat.
Jika ada hadits yang mengatakan bahwa Rasulullah minta dihidupkan dan diwafatkan dalam keadaan miskin, itu artinya bukan berarti menyuruh umatnya untuk miskin. Tetapi Rasulullah menyuruh agar berperilaku seperti orang miskin, yaitu sikap tawadhu (rendah hati).
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Adapun ayat Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 35 tentang ancaman siksaan bagi di neraka Jahannam, itu bukan bagi orang kaya, tetapi bagi orang yang pelit, tidak mau berzakat.
Imam Yakhsya juga menerangkan tentang maksud takwa dalam ayat perintah puasa, kaitannya dengan penguatan ekonomi umat.
Taqwa dalam ayat tentang puasa salah satunya mengandung arti agar orang beriman berhati-hati dalam memperoleh dan membelanjakan harta sehingga terhindar dari perbuatan haram menggunakan harta yang dimilikinya di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tabligh Akbar dan Festival Sya’ban 1444 H yang digelar Jama’ah Muslimin (Hizbullah), di Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Al- Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu- Ahad (8-12/3).
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Acara tersebut merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap setahun sekali di bulan Sya’ban, bertujuan untuk mempersiapkan mental dan keilmuan warga menyambut bulan suci Ramadhan. (L/R12/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?