Purwakarta, 20 Rabi’ul Akhir 1436/10 Februari 2015 (MINA) – Imamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur, mengatakan, menghafal Al Qur’an merupakan kunci untuk membebaskan Al Aqsha. Dengan banyaknya lahir generasi Qur’ani maka kita dapat membebaskan Al Aqsha.
“Al Aqsha tidak dapat dibebaskan jika kaum Islam tidak menghafal dan mengamalkan Al Qur’an dengan menjadikan Al Qur’an sebagai bagian dan pedoman dari hidupnya,” kata Imamul Muslimin pada acara penutupan Sima’an Hafalan Al Qur’an ke-4 di Purwakarta, Selasa (10/2) yang telah berlangsung selama empat hari.
Yakhsyallah Mansur mengatakan, menjadi seorang hafidz tidak hanya sekedar menghafal saja tapi juga harus menjaganya dengan hafalannya.
“ Jika kita tidak menjaga Al Qur’an dengan membaca, menghafal, mentadabur serta mengamalkannya maka Al Quran akan dicabut oleh Allah, jika Al Qur’an tidak dijaga maka manusia itu seperti binatang ternak,” jelasnya.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
Ia juga menjelaskan, ada tiga golongan manusia dalam Al Qur’an. Pertama, Amani yaitu orang-orang yang membaca Al Qur’an tapi tidak memahami artinya ; kedua Qiroah, yaitu mengerti maksudnya tapi belum tentu mengamalkannya ;;; ketiga, Tilawah yaitu orang-orang yang bisa membaca, mengerti artinya dan mengamalkan isinya.
“ Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang ke tiga yaitu Tilawah, tidak hanya sekedar menghafalkannya saja, tapi juga dapat memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari,” tambahnya.
Dari 80 peserta simaan tahfidz Al Qur’an ke-4, hanya 42 orang yang mengikuti simaan Al Qur’an dan 24 siswa tahfidzul Quran lulus dari 11 orang Muslimin dan 13 orang Muslimat. (L/P005/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional