Jakarta, MINA – Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan, Selasa (2/8) memicu ketegangan situasi di Kawasan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengeluarkan pernyataan dan seruan terkait hal ini.
Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah dalam pernyataannya mengatakan, Indonesia sangat prihatin atas semakin tajamnya rivalitas di antara kekuatan besar.
Indonesia khawatir, jika tidak dikelola dengan baik, rivalitas tersebut dapat menciptakan potensi konflik terbuka dan mengganggu stabilitas dan perdamaian yang ada, termasuk di Selat Taiwan.
Untuk itu, lanjut Faizasyah, Indonesia mendorong semua pihak melakukan langkah-langkah nyata guna mengurangi ketegangan yang dapat memperburuk situasi.
Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok
“Dunia memerlukan kearifan dan tanggung jawab para pemimpin dunia agar ,perdamaian dan stabilitas dapat terjaga,” kata Faizasyah.
“Indonesia tetap menganut kebijakan “One China Policy”,” pungkasnya.
Pelosi tiba di Taiwan dalam kunjungan yang menurutnya sebagai bentuk komitmen tak tergoyahkan AS pada pulau yang diklaim China itu. Tapi Beijing mengecam keras kunjungan pejabat paling senior AS ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir dengan menyebutnya sebagai ancaman pada perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Sebelum Pelosi tiba, pesawat tempur China terbang di garis batas Selat China. Militer China mengumumkan latihan gabungan Angkatan Laut dan Udara di dekat Taiwan pada Selasa malam dan menggelar uji coba rudal di timur laut Taiwan.
Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza
Kantor berita China Xinhua melaporkan sejak Selasa sampai Ahad, militer China akan menggelar latihan tembakan peluru tajam dan latihan lainnya. (R/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lavrov: G20 Sambut Baik Perundingan Rusia-AS di Riyadh