Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah Inggris menyepakati kerjasama program sharing pengetahuan dalam bidang pembangunan infrastruktur.
Perjanjian tersebut ditandai dengan penandatanganan Dokumen Kerjasama (MoU) Knowledge Sharing Programme for Infrastructure Development (Program Berbagi Pengetahuan untuk Pembangunan Infrastruktur) yang dilakukan oleh kedua negara yaitu Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Wismana Adi Suryabrata, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik, dan Chief Executive Officer The Infrastructure and Projects Authority (IPA UK) Tony Meggs, yang disaksikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Penandatanganan tersebut yang berlangsung di ruang Rapat Djunaedi Hadisumarto 1-2, Gedung Saleh Afif, Bappenas, pada Selasa (3/7), menegaskan komitmen pemerintah dalam pengembangan metodologi pembangunan infrastruktur yang lebih efektif, efisien, tepat waktu, dan berkualitas, di tengah kebutuhan infrastruktur di Indonesia yang masih sangat besar.
Pemerintah Inggris melalui The Infrastructure and Projects Authority (IPA UK), Foreign and Commonwealth Office, dan the Department for Business Energy and Industrial Strategy (BEIS) akan berbagi pengalaman dengan Pemerintah Indonesia terkait kesuksesan Pemerintah Inggris dalam melibatkan sektor swasta pada pembangunan proyek infrastruktur.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Hal ini tentu diperlukan agar investasi yang dikeluarkan pemerintah dapat dilakukan secara efisien dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Melalui adaptasi metodologi ke dalam sistem pembangunan kita, diharapkan sistem perencanaan dan penganggaran pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dilaksanakan secara sistematis dan efektif, khususnya dalam mendukung tahap inisiasi, penyiapan, pengembangan, hingga penyediaan proyek infrastruktur di Indonesia,” kata Bambang.
Kerjasama ini diimplementasikan dalam bentuk Knowledge Sharing dan Training Programme berkelanjutan, yang didesain untuk menghasilkan dan memperbaiki keahlian dan metodologi yang digunakan dalam penyediaan infrastruktur di Indonesia.
Program dan kegiatan fokus pada pengembangan business case, peluncuran proyek dan konstruksi digital yang seluruhnya bertujuan untuk menghasilkan proyek yang dapat sukses ditawarkan di pasar Indonesia.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
“Pembangunan infrastruktur merupakan tugas utama dalam program pemerintahan Presiden Jokowi dan merupakan hal yang penting untuk masa depan Indonesia. Pemerintah Inggris memiliki banyak pengalaman dan keahlian dalam bidang ini. Saya bahagia bahwa para ahli dari dua negara telah bekerjasama untuk mempromosikan praktik terbaik dan standar internasional dalam pengembangan infrastruktur dasar untuk kepentingan masyarakat Indonesia. Kami menantikan untuk bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan mitra lainnya untuk melaksanakan program ini,” jelas Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik.
Knowledge Sharing dan Training Programme tersebut terbagi atas dua fase dan akan berlangsung selama lima tahun.
Fase pertama fokus untuk memperkenalkan dan mengembangkan versi internasional dari metodologi infrastruktur Inggris, yaitu Five Case Model, Project Initiation Routemap, dan Konstruksi Digital (Permodelan Informasi Bangunan) untuk diterapkan dalam sistem perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan program dan proyek infrastruktur.
Fase kedua fokus pada pengembangan dan pelaksanaan program pelatihan untuk meningkatkan perbaikan metodologi secara berkelanjutan hingga tahap akhir pelaksanaan melalui proyek pilot. (L/R10/P1)
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan