Jakarta, MINA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pada Rabu (28/10) mengecam pernyataan Presiden Prancis Emanuel Macron baru-baru ini yang menghina agama Islam.
“Indonesia Kecam Pernyataan Presiden Prancis yang Menghina Islam,” tulis Kemlu dalam akun resminya.
Kemlu juga memanggil Duta Besar Prancis di Jakarta, Olivier Chambard, untuk menyampaikan kecaman tersebut.
“Kementerian Luar Negeri memanggil Duta Besar Prancis di Jakarta hari ini. Dalam pertemuan itu, Kementerian Luar Negeri menyampaikan kecaman terhadap pernyataan yang disampaikan Presiden Prancis,” kata Juru Bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip dari CNN.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Selain itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf mengatakan, sudah sepatutnya umat Islam di seluruh dunia marah dan mengecam sikap permusuhan yang ditunjukan secara eksplisit oleh Presiden Prancis.
Hal ini dikatakannya, Selasa (27/10) pada MINA, terkait sikap permusuhan Macron terhadap muslim pasca insiden terbunuhnya seorang guru Prancis yang mempertunjukan kartun Nabi Muhammad di kelas.
Di samping itu dalam beberapa hari terakhir Presiden termuda Prancis tersebut telah bertindak agresif terhadap Islam melalui tudingan muslim separatisme-nya serta menggambarkan Islam sebagai agama yang mengalami krisis di seluruh dunia.
Komentar Marcon tersebut tidak lepas dari wujud dukungannya terhadap penerbitan karikatur Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo atas klaim kebebasan berekspresi.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Meski demikian, Macron menyatakan tetap mempertahankan prinsip sekuler yang diterapkan Prancis.
Macron menyatakan pemerintahannya akan tetap melanjutkan dan menghormati segala perbedaan di dalam perdamaian. Dia menyatakan tidak akan membiarkan ujaran kebencian dan tetap mempertahankan budaya debat untuk mempertahankan pendapat.
“Sejarah kami memperlihatkan perjuangan terhadap tirani dan fanatisme. Kami akan melanjutkannya. Kami akan tetap melanjutkan, akan tetap membela harga diri manusia dan nilai-nilai universal,” ujar Macron. (L/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas