Jakarta, MINA – Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks dan kompetitif. Dalam era Revolusi Industri 4.0 ini, inovasi teknologi dan sumber daya manusia (SDM) yang unggul adalah kunci utama menentukan daya saing bangsa.
Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Jumain Appe dalam sambutan ‘Pembukaan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) Business Camp 2018’ di Jakarta, Selasa (10/4).
“Revolusi Industri 4.0 merupakan babak baru era industri yang akan lebih banyak melibatkan teknologi canggih. Revolusi Industri 4.0 antara lain kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), teknologi robotika, realitas maya (Virtual Reality), dan mesin cetak tiga dimensi (3D),” kata Jumain.
Tantangan Revolusi Industri ini, tambah Jumain, wajib direspon oleh berbagai pihak secara tepat dan cepat guna meningkatkan daya saing Indonesia di kancah persaingan global.
“Dari satu sisi lain, dalam satu dekade ini startup teknologi menjadi primadona baru di dunia industri Indonesia. Hampir setiap tahun banyak tumbuh startup dari berbagai bidang teknologi, bahkan mungkin saat ini jumlahnya sudah mencapai ribuan startup,” ujar Jumain.
Jumain menambahkan, hal ini penting untuk menjadi perhatian semua pihak, khususnya pemerintah, karena fenomena munculnya perusahaan rintisan ini diyakini dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian ekonomi bangsa, melalui pembukaan lapangan kerja, pemasukan pajak, transfer teknologi, dan penciptaan inovasi teknologi, yang menjawab dan mempermudah berbagai persoalan yang ada di masyarakat.
Dalam rangka menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dan untuk menumbuhkembangkan perusahaan-perusahaan pemula berbasis teknologi, Kemenristekdikti mengoptimalkan instrumen kebijakan program PPBT, bagi perusahaan rintisan/startup teknologi melalui proses inkubasi oleh Lembaga Inkubator Bisnis.
“Tahun 2018 ini, Kemenristekdikti melalui Program PPBT ini memberikan pendanaan kepada 144 startup teknologi dari seluruh Indonesia. Program tersebut membekali pendiri startup dengan pendanaan usaha, keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan sehingga dapat meminimalisir kegagalan dan menjadi startup yang berkualitas,” pungkas Jumain. (R/R09/RI-1)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)