New York, MINA – Setelah pembunuhan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Panglima Iran Qassem Soliemani, hal tersebut menimbulkan peningkatan “Iranofobia”. Sehingga akhir-akhir ini, berdampak mencekam pada beberapa komunitas Iran-Amerika.
Iran menembakkan lebih dari belasan rudal yang menjadi serangan balas dendam ke pangkalan-pangkalan AS di Irak, demikian Aljazeera news melaporakn
Menanggapi serangan itu, AS mengumumkan akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Iran, termasuk sanksi pada delapan pejabat Iran yang katanya terlibat dalam kegiatan “destabilisasi” di Timur Tengah.
Orang Amerika berketurunan Iran telah menyaksikan perkembangan-perkembangan terakhir dengan kepedulian terhadap keluarga dan teman-teman di Iran. Akan tetapi, mereka juga khawatir akan reaksi balik terhadap komunitas mereka di AS.
Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan
Monna Sabouri, seorang yang berketurunan Amerika-Iran mengatakan, penyebaran Iranofobia di media Barat mengarah pada dehumanisasi terhadap komunitasnya.
“Orang-orang Amerika-Iran kehilangan hak-hak konstitusional mereka dan tentang kemanusiaan kita,” tambahnya.
Setelah pembunuhan AS terhadap Soleimani, kota-kota di AS bersiaga atas kemungkinan serangan balik dalam konflik tersebut. (T/Mee/RI-1)
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Mi’raj News Agency (MINA)