Islam Makin Berkembang di Zimbabwe

Zimbabwe, 14 Shafar 1438/14 November 2016 (MINA) – Selama bertahun-tahun, perkembangan Islam telah meraih kemajuan di Zimbabwe, sebuah negara di selatan Afrika yang didominasi penganut Kristen.

Penyebaran agama Islam belakangan telah mulai mengambil hati banyak warga lokal. Dengan jumlah penduduk sekitar 15 juta orang, 2% dari populasi negara itu adalah Muslim, The African Exponent melaporkannya, Ahad (13/11).

Meskipun proporsinya tampak tidak mengesankan, angka 2% adalah prestasi yang signifikan di negara yang dikenal ketat menganut kepercayaan Kristen dan tradisional. Apalagi selama ini Islam dianggap sebagai agama untuk orang asing di Zimbabwe.

Sejak Islam menemukan jalan di negara itu, semakin umum ditemui mualaf yang mengenakan atribut Muslim dan jubah datang ke masjid-masjid untuk beribadah dan mempelajari Al-Quran.

Baca Juga: Setahun Genosida di Gaza, Justin Bieber Pakai Kefiyeh Palestina 

Para pakar mengatakan di masa lalu agama Islam dipraktikkan dalam isolasi. Tetapi sekarang telah mulai mengambil hati penganut agama lain sikap dalam beberapa dekade terakhir.

“Dengan meningkatnya jumlah kalangan pemuda yang terdidik, Islam menyebar kian cepat (di Zimbabwe),” kata media itu.

Alasan lain yang mendorong pertumbuhan dan penyebaran Islam adalah meningkatnya ketersediaan literatur Muslim, yang disebar oleh Syaikh Anubi Twabi, seorang administrator di Africa Muslim Agency di Harare.

Selanjutnya ketersediaan beasiswa pendidikan Islam menyebabkan semakin banyak orang Zimbabwe yang menjadi mualaf. Tercatat ada sekitar 13 kedutaan Islam di negara itu dan menawarkan beasiswa bagi siswa Muslim untuk melanjutkan studi di negara-negara Islam.

Baca Juga: Connie Bakrie Soroti Impunitas Israel, Bandingkan dengan Rusia

Menurut guru agama Islam, Syaikh Binali, konstitusi Zimbabwe 2013 telah membuat komunitas Muslim lebih mudah menyebarkan pesan atau risalah Islam.

“Konstitusi juga telah memungkinkan umat Islam bergerak lebih bebas, terutama di daerah- daerah pedesaan tempat mereka dicap sebagai orag asing oleh penduduk berbagai daerah yang mereka datangai untuk berdakwah,” ujarnya. (T/P022/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ribuan Massa Pro-Palestina di Washington Tuntut AS Hentikan Dukungan