Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isra Mi’raj dan Perjuangan Pembebasan Al-Aqsha

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 27 Maret 2019 - 19:43 WIB

Rabu, 27 Maret 2019 - 19:43 WIB

19 Views

 Oleh: Ali Farkhan Tsani, Duta Al-Quds, Redaktur Senior Kantor Berita MINA

Pada setiap peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, umat Islam diingatkan kembali dengan firman Allah dalam Surat Al-Isra ayat pertama.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS Al-Isra [17] : 1).

Ayat ini membicarakan tentang salah satu mukjizat yang Allah tunjukkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yaitu berupa Isra dan Mi’raj. Sebagai tanda-tanda kebesaran Allah.

Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina

Sebuah peristiwa luar biasa yang terjadi sepanjang sejarah peradaban manusia, yang wajib diimani oleh umat Islam.

Sebuah peristiwa, ketika Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam diperjalankan oleh Allah dari Masjidil Haram di Mekkah hingga ke Masjidil Aqsa di Palestina. Melintasi jarak tempuh ribuan kilometer, hanya dalam sepertiga malam, tentu menjadi bahan olok-olokan bago kaum kafir Quraisy saat itu. Saat di mana belum ada pesawat jet yang mampu menempuh perjalanan beberapa menit dalam ribuan kilometer.

Satu hikmah besar dari perjalanan Isra Mi’raj adalah, diperjalankannya Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.

Itulah mengapa Nabi sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan perjalanan ke Masjidil Aqsa. Di samping yang lebih utama lagi ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata

Ini seperti disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلَّا إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ

Artinya : “Tidaklah menekankan perjalanan kecuali menuju tiga Masjid, yaitu Masjidil Haram (di Makkah), dan Masjidku (Masjid Nabawi di Madinah), dan Masjidil Aqsa (di Palestina)”. (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Karena itu, menjadi landasan aqidah tentang ketinggian, keutamaan, dan kemuliaan Masjidil Aqsa di dalam Islam. Hal tersebut menekankan pentingnya kaum muslimin memperhatikan Masjidil Aqsa serta menekankan tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia dalam membela dan menjaga masjid tersebut.

Umat Islam tidak boleh membiarkan apalagi melalaikannya dikuasai oleh yang bukan haknya, seperti berlangsung saat ini, masih dalam cengkeraman penjajajahan Zionis Yahudi.

Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga

Masjidil Aqsa hakikatnya adalah hak milik yang sah, milik kita umat Islam (Al-Aqsa Haqquna).

Masjidil Aqsa sebagai hak milik kita umat Islam perlu disosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat umat Islam, agar tumbuh semangat bersama, satu niat dan satu tujuan, yakni membebaskan Masjidil Aqsa yang begitu mulia.

Zionis Yahudi dengan sekutu-sekutunya tidak henti-hentinya menodai citra mulia Masjidil Aqsa dan menjadikannya sebagai kancah pemerkosaan Hak Asasi Manusia (HAM) yang terburuk sepanjang sejarah peradaban manusia.

Pelanggaran HAM yang sering dilakukan Zionis Yahudi seperti menguasai, melakukan pembakaran, pelarangan untuk shalat, pembunuhan, bahkan rencana merobohkan Al-Aqsa lewat jalur terowongan, serta menggantinya dengan sinagog Yahudi.

Baca Juga: Akhlak Mulia: Rahasia Hidup Berkah dan Bahagia

Pintu gerbang ke sana pun dijaga jetat, bahkan seringkali ditutup. Sekarang bukan hanya pemuda, beberapa orang lanjut usia pun ada yang dilarang memasukinya. Termasuk para penjaga dan ulama setempat.

Beberapa negara, dimotori Amerika Serikat, pun melatakkan kedutaan besarnya tak jauh dari kompleks Masjidl Aqsa.

Bukan sekadar isyarat dari Allah, tentang peluang pembebasan Masjidil Aqsa itu. Seperti Allah nyatakan di dalam ayat-Nya:

فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ أُولاَهُمَا بَعَثْنَا عَلَيْكُمْ عِبَادًا لَنَا أُولِي بَأْسٍ شَدِيدٍ فَجَاسُوا خِلَالَ الدِّيَارِ وَكَانَ وَعْدًا مَفْعُولًا

Artinya : “Maka apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana”. (QS Al-Isra [17] : 5).

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-22] Islam Itu Mudah, Masuk Surga Juga Mudah

Lalu, ayat berikutnya menegaskan:

ثُمَّ رَدَدْنَا لَكُمُ الْكَرَّةَ عَلَيْهِمْ وَأَمْدَدْنَاكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَجَعَلْنَاكُمْ أَكْثَرَ نَفِيرًا

Artinya : “Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar”. (QS Al-Isra [17] : 6).

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرً

Artinya : “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai”. (QS Al-Isra [17] : 7).

Di dalam hadits pun disebutkan :

Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Terjadi Hujan Lebat dan Petir

لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ لَعَدُوِّهِمْ قَاهِرِينَ لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ إِلاَّ مَا أَصَابَهُمْ مِنْ لَأْوَاءَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ كَذَلِكَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَيْنَ هُمْ قَالَ بِبَيْتِ الْمَقْدِسِ وَأَكْنَافِ بَيْتِ الْمَقْدِس

Artinya : “Tidak henti-hentinya thaifah dari umatku yang menampakkan kebenaran terhadap musuh mereka. Mereka mengalahkannya, dan tidak ada yang membahayakan mereka orang-orang yang menentangnya, hingga datang kepada mereka keputusan Allah Azza wa Jalla, dan tetaplah dalam keadaan demikian”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, di manakah mereka?”. Beliau bersabda, “Di Baitul Maqdis dan di sisi-sisi Baitul Maqdis”. (HR Ahmad dari Abi Umamah).

Untaian ayat dan hadits tersebut kiranya menjadi energi pembangkit perjuangan umat Islam membebaskan Masjidil Aqsa dari cengkeraman penjajahan Zionis Yahudi.

Kebangkitan kesatupaduan umat Islam lewat isu sentral “Al-Aqsa Haqquna” merupakan suara peringatan dan teriakan menggema di angkasa bersandar pada Al-Quran dan As-Sunnah.

Sebuah kekuatan yang akan menghimpun segenap kaum Muslimin dari berbagai macam kebangsaan.

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

Pembebasan Masjidil Aqsa dan tanah suci Palestina itu sendiri, bukanlah hanya tanggung jawab umat Islam di Palestina semata. Namun kewajiban seluruh umat Islam sedunia. Bahkan manusia seluruhnya yang menghormati hak-hak asasi manusia.

Semoga kita semua menjadi bagian dari perjuangan pembebasan Masjidil Aqsa dan Palestina secarta keseluruhan.

Ruh semangat Isra Mi’raj semoga dapat memperjalankan jiwa dan raga kita untuk bergerak membebaskan Masjidil Aqsa secara terpimpin di bawah pimpinan Imaamul Muslimin. Amin Ya Robbal ‘Alamin. (A/RS2/R06)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Indonesia
Tausiyah