Jerusalem, MINA – Kementerian Militer Israel mengungkapkan, pihaknya akan menyelesaikan pengembangan sistem modern untuk mencegat serangan rudal atau roket dengan sinar laser.
Menurut informasi yang beredar, sistem tersebut didasarkan pada teknologi laser listrik daripada laser berbasis kimia yang digunakan sampai sekarang.
Situs web Broadcasting Corporation Israel menyatakan, proyek tersebut sedang dilaksanakan bekerja sama dengan Otoritas Pengembangan Peralatan Tempur dan perusahaan “Al-Bayt”, demikian dikutip dari Pusat Informasi Palestina (Palinfo), Sabtu (11/1).
Sistem itu juga akan menggunakan sistem pencegatan rudal mortir dan anti-tank yang akan meningkatkan kinerja pasukan pertahanan udara mereka, kata Brigadir Yaniv Rotem dari Kementerian Angkatan Darat.
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah
Situs itu mengindikasikan, sistem yang baru ini tidak menjadi pengganti sistem Iron Dome Kubah Besi, melainkan bekerja di sampingnya, karena ketidakmampuannya untuk menembak jatuh rudal dalam kasus-kasus di mana terjadi cuaca mendung atau berdebu.
Di antara preferensi yang paling menonjol dari sistem ini, biaya penggunaannya lebih murah dan diperkirakan hanya beberapa dolar per prosesnya, dibandingkan dengan biaya tinggi dengan menggunakan sistem Iron Dome tahun lalu berjumlah sekitar satu miliar shekel.
Sumber-sumber di Kementerian Angkatan Darat menyarankan agar uji sistem akan dimulai pada paruh kedua tahun ini agar menjadi operasional awal tahun depan.
Tentara Israel baru-baru ini menerbitkan data tentang tahun 2019 lalu yang mengindikasikan adanya peluncuran 1.295 roket dari Jalur Gaza menuju permukiman tertutup di daerah selatan, sebagian besar akibat eskalasi gelombang agresi Zionis.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Data juga menunjukkan bahwa Iron Dome mencegat 475 roket dan sebagai balasanya tentara Israel menyerang 900 target sasaran di Jalur Gaza. (T/RE1/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi