Yerusalem, MINA – Otoritas pendudukan Israel memutuskan untuk menghancurkan rumah keluarga tahanan Yerusalem, Muhammad Zalbani, di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem yang diduduki, Jumat (9/6).
Dikutip dari Palinfo, pendudukan menuduh bocah itu, Muhammad Basil Zalbani (13), melakukan serangan penikaman di pos pemeriksaan kamp Shuafat Februari lalu, yang menyebabkan kematian seorang tentara, yang kemudian ditembak oleh salah satu rekannya.
“Zalbani terluka oleh peluru pendudukan sebelum dia ditangkap, sementara orang tua dan saudara laki-lakinya ditangkap oleh pasukan pendudukan pada saat itu,” demikian sumber itu.
Pendudukan melanjutkan kejahatannya dengan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina, terutama keluarga para syuhada dan tahanan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Menurut pantauan sumber itu, 136 rumah atau apartemen telah dihancurkan oleh pasukan pendudukan Israel sejak awal tahun 2023 di Tepi Barat dan Yerusalem, 10 di antaranya adalah penghancuran rumah keluarga para martir atau tahanan yang melakukan operasi melawan pasukan pendudukan.
Sebelumnya, Kamis (8/6), pasukan pendudukan Israel meledakkan rumah keluarga tahanan Islam Farroukh di lingkungan Ramallah Al-Tahta di Ramallah, di tengah konfrontasi kekerasan dan cederanya warga.
Pendudukan menerapkan kebijakan penghancuran rumah para pelaku operasi heroik sebagai bagian dari “hukuman kolektif”, yang telah membuktikan kegagalannya untuk menghentikan operasi perlawanan di Tepi Barat. (T/R12/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah