JANGAN DEKATI ZINA

(aifajilbab.com)
(aifajilbab.com)

Oleh : Ali Farkhan Tsani

Redaktur Tausiyah Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Seorang pemuda diberi nasihat oleh ustadz muda juga, “Jangan engkau dekati …..”. Belum selesai bicara, sang pemuda bertanya kepada ustadz muda itu, yang juga teman waktu kecilnya dulu.

“Kalau dekati nggak boleh, berarti kalau masuk ke dalamnya boleh ya Tadz?”…. “Astaghfirullah….”. Sang Ustadz muda dengan kesabarannya yang cukup tua, menimpali, “Justru kalau dekat saja tidak boleh apalagi masuk lebih jauh. Begitu kawan”.

Perbuatan Keji

Soal mendekati perbuatan zina, Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang mengingatkan kita di dalam firman-Nya :

 وَلَا تَقۡرَبُواْ ٱلزِّنَىٰٓ‌ۖ إِنَّهُ ۥ كَانَ فَـٰحِشَةً۬ وَسَآءَ سَبِيلاً۬

Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek.” (Q.S. Al-Isra [17] : 32).

Berkaitan dengan ayat tersebut, ahli tafsir Imam Ibnu Katsir menjelaskan, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala mengharamkan hamba-hamba-Nya berbuat zina. Begitu pula haram mendekatinya dan haram pula melakukan hal-hal yang mendorong dan menyebabkan terjadinya zina.

Ahli tafsir lainnya, Imam Al-Qurthubi menguraikan, maksud janganlah kamu mendekati zina, ini lebih mendalam maknanya daripada umpamanya janganlah kalian berzina.

Justru, dengan larangan mendekati zina tersebut mengandung arti mendekati zina adalah haram, terlebih lagi berzina, sudah sangat jelas diharamkan.

Sementara itu, Imam Asy-Syaukani mengatakan, dalam pelarangan zina dengan menggunakan pengantar jangan dekati zina, larangan ini paling kuat. Bahwa sesungguhnya segala sesuatu sarana menuju keharaman, maka haram pula hukumnya.

Adapun mendekati zina dalam praktiknya ada beberapa pendekatan, seperti berduaan (khalwat, ikhtilat), mengumbar aurat, pandangan mata yang liar, dan pikiran atau hati yang kotor.

Kemudian akhir ayat, “…..sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek”.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah menegaskan kerasnya pengharaman zina. Zina adalah seburuk-buruk jalan dan sejelek-jelek perbuatan. Terkumpul padanya seluruh bentuk kejelekan, yakni kurangnya agama, rusaknya kehormatan (muru’ah) dan tipisnya rasa cemburu.

Orang yang mendekati zina, apalagi melaksanakannya, maka terkumpul dalam dirinya tipu daya, kedustaan, khianat, tidak memiliki rasa malu, tidak dekat dengan Allah, tidak menjauhi perkara haram, dan telah pudar imannya.

Penyebab ke Neraka

Perbuatan zina inilah yang menjadi penyebab paling banyak manusia ke dalam jurang neraka Jahannam.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengingatkan :

 أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ اْلفَمُ وَ اْلفَرَجُ

Artinya : “Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. At-Tirmidzi).

Kita semua selayaknya berlindung kepada Allah dari mendekati zina apalagi berbuat zina.

Dampak Buruk Zina

Jika zina sudah menjadi kebiasaan dan tidak ada penyesalan sedikitpun, maka memberikan bahaya, di antaranya :

1) Terkumpulnya bermacam-macam dosa, kemaksiatan dan keburukan.
2) Berkurangnya kesempurnaan iman.
3) Dicabutnya cahaya iman.
4) Hilangnya sikap menjaga diri dari dosa.
5) Do’anya tidak diterima Allah.
6) Membunuh rasa malu.
7) Tidak punya sifat kesopanan.
8) Terkuburnya sifat-sifat mulia dalam dirinya.
9) Merusak kekhusyu’an dalam beribadah.
10) Punahnya keteladanan dalam dirinya.
11) Menjadikan wajah pelakunya senantiasa lusuh, muram dan gelap.
12) Pandangan matanya liar, tidak terkawal.
13) Mudah selingkuh dan tidak setia.
14) Pandai merayu, namun sebenarnya tidak manusiawi.
15) Tertutupnya hati sehingga sukar menerima nasihat dan kebenaran.
16) Mudah sekali berbuat curang, ingkar, dan berbohong.
17) Menjadikannya harta tidak barokah.
18) Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan, miskin jiwa, tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
19) Malas bershadaqah dan menjadi kikir
20) Menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah maupun di hadapan sesama manusia.
21) Merusak masa depan karena meninggalkan aib yang berkepanjangan.
22) Memiliki derajat yang sangat rendah.
23) Menjadi durhaka kepada orang tua, menyia-nyiakan keluarga dan keturunannya.
24) Mendorong dirinya untuk melakukan pekerjaan yang haram, berbuat zalim bahkan bisa membawa kepada dosa-dosa besar yang lain.
25) Menyebabkan penyakit-penyakit menular yang berbahaya dan berkepanjangan. (T/P4/P2).

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0