Berlin, 6 Rajab 1438/3 April 2017 (MINA) – Pemerintah Jerman menerima 262 permintaan suaka dari diplomat dan perwira militer Turki, melalui proses pengajuan di Kantor Federal Jerman untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF).
Sumber media setempat Der Spiegel melaporkan, BAMF belum membuat keputusan pada masalah tersebut.
Berdasarkan penilaian dari Kementerian Luar Negeri Jerman, BAMF saat ini dalam proses pengerjaan ulang peraturan untuk suaka Turki, dan rasio permintaan suaka dari Turki di Jerman, Hurriyet Daily News melaporkan Ahad (2/4), yang dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency).
Kemenlu jerman menemukan bahwa ada “indikator yang jelas bahwa ada penganiayaan sistematis diduga anggota organisasi teroris Fethullah (Feto),” dan bahwa Turki dianggap telah membuat “tuduhan terorisme yang berlebihan.”
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Setelah kudeta gagal 15 Juli 2016, ratusan pengikut politisi Turki yang tinggal di AS Fethullah Gulen, berbondong-bondong meminta suaka di beberapa negara.
Turki secara resmi memberlakukan “keadaan darurat” sepekan setelah usaha kudeta.
Permintaan suaka itu diprediksi akan memicu ketegangan baru antara kedua sekutu NATO itu, menjelang referendum di Turki pada 16 April, yang akan memutuskan apakah sistem parlementer saat ini harus dialihkan ke eksekutif presiden. (T/RS2/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina