Bogor, MINA – Pendidikan karakter Islami menjadi solusi bagi generasi milenial atau generasi muda Indonesia. Sebabnya tantangan mereka saat ini sangat dipengaruhi teknologi informatika yang berasal dari kebudayaan Barat.
Hal itu disampaikan Fifi P Jubilea, pendiri Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS) saat menggelar Wisuda Tahfizh perdana di Kampus JIBBS, Bogor, Ahad (3/12).
“Pendidikan karakter Islami yang kuat mampu menghadapi tantangan globalisasi karena telah dibekali nilai-nilai Qur’ani, yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW,” katanya.
Menurutnya, generasi milenial terjadi lantaran derasnya globalisasi yang membawa kecanggihan teknologi informatika di samping mengendurnya nilai-nilai keluarga dikarenakan kesibukan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Generasi milenial harus berhadapan dengan teknologi informatika yang membuka lebar pengaruh budaya barat, selama ini masih dianggap kurang cocok dengan budaya Islam dan kepribadian bangsa Indonesia,” jelas Fifi.
Karena metode pendidikan berbasis Alquran mulai dikembangkan akhir-akhir ini. Sebab metode tersebut dinilai mampu membentuk karakter Islami bagi generasi milenial kekinian.
“Rasulullah mengajarkan didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya. Kalau mengenai generasi milenial ini harus ready to go, namun yang terpenting tetap kuat dengan karakter keindonesiaan,” kata Fifi.
Sebagai perwujudannya, dia pun mengembangkan lembaga pendidikan berbasis Islam dengan level internasional, yang mana didalamnya terdapat kurikulum pendidikan kepimpinan. Dan juga bersinergi dengan sekolah-sekolah dari luar Indonesia diantaranya Jepang, Malaysia, Australia, Turki, Singapura.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Pendidikan karakter Islami yang kuat mampu menghadapi tantangan globalisasi karena telah dibekali nilai-nilai qurani, yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Setiap anak diberikan kemampuan intelektual dan juga kepercayaan diri dibidangnya,” tambah Fifi.
“Pendidikan karakter Islami sangat dikuatkan dengan pendidikan atau nilai-nilai keluarga. Sesibuk apapun orangtua, perhatian kepada anak dan keluarga menjadi hal penting membentuk karakter anak yang kuat, bahkan menjadikannya generasi pemimpin-pemimpin unggulan,” papar Fifi yang mewisuda 5 hafiz (penghafal Al-Qur’an) 30 Juz selama sebulan atau One Month 30 Juz itu.
Lebih lanjut dikatakan, pendidikan itu harus memfasilitasi kemampuan muridnya dengan kompentensi terbaik agar anak didik mampu bersaing di era globalisasi.
“Kepengin anaknya bisa bahasa Inggris bisa dicari guru Bahasa Inggris dan memiliki sertifikat. Ingin muridnya mampu mempunyai keahlian bela diri didatangkan jawara-jawara yang memiliki keahlian bela diri. Dan bila ingin muridnya mempunyai kemampuan menghafal Alquran didatangkan guru penghafal Alquran yang terbaik. Kita inginkan murid-murid diasuh guru-guru yang mempunyai kompentensi spesialis. Dan muridnya juga jangan banyak-banyak yakni 28 murid. Dimana murid perempuan 14 orang dan murid laki-laki 14 orang,” ungkap dia.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Sehingga target kedepannya, lebih jauh dikatakannya, dari sekolah yang terbaik bisa menciptakan pemimpin-pemimpin Indonesia yang bervisi ke depan dan bebas korupsi.
“Insyaallah yang berkumpul di sini bisa menjaga Islam dengan baik. Islam seluruh dunia tak hanya Indonesia. For ummah, for ummah from beloved country Indonesia,” ujar Fifi.
JIBBS menggelar Wisuda Tahfizh perdana sebanyak 25 siswa kelas 1 dan 2 Sekolah Menengah Atas, Megamendung, Bogor, selain dihadiri oleh perwakilan dari sekolah-sekolah dari Jepang, Malaysia, Australia, Turki, Singapura, acara tersebut diisi dengan unjuk bakat dari para siswa diantaranya marchingband, aksi pencak silat, dan panahan. (L/R03/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina