Jakarta, MINA – Aktivis kemanusiaan dari MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), Joserizal Jurnalis mengatakan, Ustadz baasyir/">Abu Bakar Baasyir adalah ikon para jihadis di seluruh dunia.
“Tentu tidak mudah mendapatkan penghormatan yang begitu tinggi kalau tidak didukung oleh track record (rekam jejak) yang luar biasa dan gilang gemilang,” kata Joserizal kepada MINA, Sabtu (19/1), di Jakarta.
Ustadz baasyir/">Abu Bakar Baasyir yang dipidana di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Teroris Gunung Sindur, Bogor akan dibebaskan pekan depan seperti yang dijelaskan oleh Penasehat Hukum Jokowi-Ma’ruf Amin, Yusril Ihza Mahendra.
Pembebasan tersebut bisa dilakukan dengan bersyarat karena telah menjalani 9 tahun dari pidana dari 15 tahun yang dijatuhkan kepadanya.
Pembebasan bersyarat dilakukan berdasarkan Pasal 84 Permenkumham 3/2018, syarat ini diwajibkan untuk narapidana terorisme.
Namun Ba’asyir menolak karena diwajibkan untuk menandatangi pernyataan taat pada Pancasila dan tidak mengulangi tindak pidananya.
“Beliau tidak pernah mengaku bersalah dalam keputusan jihadnya karena selalu berdasarkan tuntutan Islam,” kata Joserizal yang juga Presidium Lembaga Kemanusiaan Internasional MER-C yang selama ini ikut merawat kesehatan beliau.
“Musuh-musuhnya selalu mencari jalan agar beliau dihukum supaya beliau bungkam tapi beliau tidak pernah mau bungkam, bahkan suaranya melewati tembok penjara dan batas-batas negara,” tambahnya.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Sebelumnya, Kuasa Hukum, Yusril pembebasan baasyir/">Abu Bakar Baasyir adalah berdasarkan keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tanpa syarat-syarat yang memberatkan brdasarkan pertimbangan kemanusiaan.
Hal itu melihat kondisi baasyir/">Abu Bakar Baasyir yang kini telah berusia 81 tahun dan dalam kondisi kesehatan yang makin menurun membuat Jokowi prihatin dan berpendapat Baasyir harus dibebaskan karena perimbangan kemanusiaan.
“Pembebasan beliau (baasyir/">Abu Bakar Baasyir) atas dasar kemanusiaan sangat baik, cuman harus dijaga jangan dikemudian hari digoreng oleh musuh-musuh untuk menghina reputasi jihadnya. Seperti mengaku bersalah atas belas kasihan penguasa apalagi kalau itu manuver politik. Harus jelas bahwa ini adalah Hak Ustad ABB sebagai orang tua yang tercantum dalam Elder Abuse (kekerasan pada lansia),” jelasnya.
Lebih lanjut diakhir, Joserizal mengatakan jaga marwah ustad ABB (baasyir/">Abu Bakar Baasyir) dengan hashtag #JAGAMARWAUSTADAB. (L/R10/RS3/P1)
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Mi’raj News Agency (MINA)