Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kakanwil Kemenag Sulbar: GPAI Jadilah Guru Sejati

Septia Eka Putri - Selasa, 4 Oktober 2016 - 17:07 WIB

Selasa, 4 Oktober 2016 - 17:07 WIB

254 Views ㅤ

Mamuju, 3 Muharram 1438/4 Oktober 2016 (MINA) – Di depan 60 guru PAI tingkat SD peserta kegiatan Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI Angkatan 16 di Mamuju, Sulawesi Selatan 28-30 September 2016, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat, H. Muhdin, S.Ag, MPd.I menyampaikan ucapan terima kasihnya atas dipilihnya Sulawesi Barat sebagai provinsi sasaran kegiatan pengembangan K13 dari Direktorat PAI Kementerian Agama RI.

Dalam sambutan pembukaan acara ia mendorong para guru untuk mengasah kompetensi pedagogik sekaligus profesionalisme lewat kegiatan ini disamping selalu meningkatkan 2 kompetensi lainnya yakni kepribadian dan sosial. Untuk guru PAI malah diwajibkan memiliki kompetensi khusus yakni spiritual dan leadership atau kepemimpinan, demikian siaran pers Direktorat Jenderal Pendidikan Islam yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (4/10)

Ia membuat sebuah perumpamaan untuk menggambarkan tipe-tipe guru. “Ada tiga tipe guru sesuai dengan niatnya dalam mengajar. Pertama guru bertipe petani, mereka mengajar tanpa memikirkan apa yang mau dilakukan besok. Mengalir saja tanpa persiapan. Kedua tipe tentara, ke mana-mana bawa alat untuk menghukum siswa jika ada yang bandel, ketiga guru bertipe pedagang. Mengajar sambil berdagang untuk mencari keuntungan tambahan tapi tidak pada tempatnya”. ujar Kakanwil.

Karenanya ia berharap para guru jadilah guru yang sejati, sesuai dengan kompetensi yang diembannya karena guru adalah profesi mulia, profesi yang paling banyak manfaatnya.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Ia menambahkan guru adalah sosok yg memiliki peluang amal tak terputus meski kelak ia wafat. Amal jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak-anak shalih ketiga amal tak terputus yang dimiliki oleh guru. Karena anak shalih bukan hanya anak kandung mereka melainkan semua peserta didik yang mencintai dan mendoakannya. Itu yang tidak dimiliki oleh profesi lainya. Maka sudah selayaknya guru bisa menjadi sosok yang berbahagia di dunia dan akhirat. Jadilah guru yang ikhlas dan banyak bermanfaat melalui pengembangan potensi terus menerus dan berkelanjutan.” tambahnya dengan penuh semangat. (L/P007/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia