Kampanye anti-Facebook di Twitter Capai 300 Juta Kicauan

Al-Quds, 25 Dzulhijjah 1437/27 September 2016 (MINA) – Aktifis dan jurnalis pro-Palestina di seluruh dunia memulai kampanye anti melalui pada Ahad (25/9), sebagai bentuk protes terhadap kerjasama media sosial raksasa itu dengan Israel terkait Palestina.

Peserta yang menggunakan #FBCensorsPalestine mencapai lebih dari 300 juta kicauan.

Kampanye anti Facebook di Twitter berlangsung selama dua jam antara pukul 08.00-10.00 , diselenggarakan oleh Quds Press, Electronic Intifada, kantor berita , QudsNet dan lain-lain, demikian Middle East Monitor (MEMO) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Dalam sebuah pernyataan, penyelenggara kampanye mengatakan bahwa mereka memprotes kesepakatan antara Israel dan administrasi Facebook. Berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak, Facebook akan menonaktifkan beberapa halaman Palestina.

“Kampanye kami akan berlangsung sampai tujuan kami tercapai dan memastikan hak kita untuk kebebasan berpendapat dan berekspresi tidak dihalangi,” tulis pernyataan itu.

Pemimpin Redaksi Quds, Mohamed Mansour mengungkapkan partisipasi agensinya dan mengatakan bahwa mengambil bagian dalam kampanye tersebut adalah dukungan untuk kebebasan berbicara dan kebebasan menyampaikan pendapat.

Minta Maaf

Pada akhirnya Facebook mengeluarkan permintaan maaf karena telah menghapus halaman dan website Palestina dengan dalih hasutan dari Israel. Dalam keterangannya, Facebook mengatakan bahwa halaman yang telah dihapus akan segera dikembalikan setelah dilakukan penyelidikan terlebih dulu.

“Tim kami memproses jutaan laporan setiap minggu, dan kadang-kadang kita mendapatkan hal yang salah. Kami sangat menyesal tentang kesalahan ini,” kata juru bicara Facebook, Al Arabiya melaporkan.

Penyelenggara kampanye menuntut Facebook untuk segera mundur dari perjanjian tersebut, dan meminta Facebook untuk mempublikasikan seluruh perjanjian dan memperjelas mekanisme pelaksanaan dan mengumumkan kondisi yang memungkinkan Facebook untuk membatasi kebebasan pribadi pengguna internet.

Sementara itu, Jerusalem Post mengutip pernyataan menteri kehakiman Israel mengatakan bahwa Facebook telah melakukan tindakan yang benar dengan menghapus halaman Palestina, termasuk halaman kantor berita Shehab dan Quds tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.