Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kampanye Pemilu Parlemen Suriah Dimulai

Rudi Hendrik - Senin, 4 April 2016 - 18:39 WIB

Senin, 4 April 2016 - 18:39 WIB

418 Views

Poster-poster kampanye pemilu legislatif di dinding jalanan di kota Damaskus. (Foto: AFP / Joseph Eid)

Damaskus, 25 Jumadil Akhir 1437/4 April 2016 (MINA) – Masa kampanye pemilihan umum parlemen Suriah telah dimulai yang ditandai maraknya poster-poster dan spanduk dipasang di jalan-jalan kota Damaskus.

Hampir 12.000 calon bersaing untuk pemilu parlemen pada 13 April mendatang yang akan memperebutkan 250 kursi legislatif.

Seperti halnya pemilihan parlemen 2012 dan pemilihan presiden 2014, hanya warga Suriah yang tinggal di daerah yang dikuasai pemerintah akan dapat memberikan suara mereka.

Berbagai bunyi slogan tertera di poster dan spanduk, seperti “Kami berdiri untuk keamanan”, “Demi anak-anak yang tewas, kami akan terus” dan lainnya.

Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah

Salah satu kandidat mengecap dirinya sebagai “suara para korban martir dan terluka”, sementara klaim lain mengaku mewakili “para tentara martir heroik kami”, demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pemilu parlemen ini akan menjadi pemilu legislatif kedua di masa rezim Presiden Bashar Al-Assad  sejak pecahnya perang saudara pada 2011.

Sebanyak 11.341 calon berusia 25 tahun ke atas bersaing.

Sementara itu, untuk pertama kalinya Assad memuji jumlah calon yang berpartisipasi, di saat oposisi anti-rezim yang didukung Barat mengecam pemilu itu.

Baca Juga: Pesawat Tempur AS Serang Provinsi Amran Yaman

Presiden Perancis Francois Hollande telah mengecap rezim Suriah “provokatif” dan “benar-benar tidak realistis”.

Pada 10 Maret lalu, oposisi domestik yang ditoleransi di Damaskus menyerukan boikot meluas terhadap pemilu dan menuduh pemerintah menggunakan pemilu untuk mendapatkan pengaruh dalam pembicaraan damai.

Badan oposisi utama yang berbasis di Riyadh, Arab Saudi, Komite Negosiasi Tinggi (HNC) telah mengecap pemilu tersebut “tidak sah”.

PBB telah menyerukan dilaksanakannya pemilihan presiden dan parlemen dalam 18 bulan ke depan sebagai bagian dari proses perdamaian. (T/P001/R05)

Baca Juga: Houthi: Kami Akan Lanjutkan Serangan Jika Israel Tarik Kesepakatan

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Breaking News
Timur Tengah
Timur Tengah
Asia