Kolombo, MINA – Kantor kepresidenan Sri Lanka akan dibuka kembali pada Senin (25/7), beberapa hari setelah demonstran anti-pemerintah diusir keluar dalam tindakan keras militer yang memicu kecaman internasional.
“Kantor itu siap dibuka kembali mulai Senin,” kata seorang pejabat polisi, seperti dikutip Arab News pada Ahad (24/7).
“Pengepungan sekretariat, yang berlangsung sejak 9 Mei, kini telah dicabut,” tambahnya.
Bangunan era kolonial itu diduduki awal bulan ini oleh pengunjuk rasa yang marah dengan krisis ekonomi, yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara pulau itu.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Tentara berhasil menyelamatkan presiden saat itu Gotabaya Rajapaksa dari kediamannya, sebelum diserbu oleh massa yang marah pada hari yang sama. Gotabaya akhirnya melarikan diri ke Singapura, dan mengundurkan diri.
Pasukan bersenjata telah membersihkan sekretariat presiden, atas perintah penerus Rajapaksa, Ranil Wickremesinghe.
Sedikitnya 48 orang terluka, dan sembilan ditangkap dalam operasi tersebut, di mana pasukan keamanan merobohkan tenda yang didirikan oleh pengunjuk rasa di luar kompleks.
Operasi militer untuk membersihkan gedung sekretariat dan sekitarnya terjadi kurang dari 24 jam setelah Wickremesinghe dilantik dan tepat sebelum kabinet baru diangkat.
Baca Juga: Trump Disebut Menentang Rencana Israel Aneksasi Tepi Barat
Wickremesinghe dipilih oleh legislator pada Rabu untuk menggantikan Rajapaksa, yang melarikan diri ke Singapura, dan mengundurkan diri setelah para demonstran mengejarnya dari istana. (T/R6/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait