Kapal Perang Jepang JS Samidare Adakan Kunjungan Kehormatan

(Foto: Abdullah/MINA)

Jakarta, MINA – Komandan Divisi-4 Satuan Kapal Eskorta Angkatan Laut (Pasukan Bela Diri Maritim Jepang/Japan Maritime Self Defense Force – JMSDF) Kolonel Takahiro Nishiyama memimpin JS Samidare (DDG-106) dengan Komandan Letnan Kolonel Gen Kawai melaksanakan kunjungan kehormatan ke Indonesia.

Kapal Perang JS Samidare (DD-106) merapat di Dermaga JICT-II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/5), pukul 09.15 WIB. Akan bertolak lagi pada Jumat (10/5) untuk kembali ke tanah airnya.

Kapal Jepang JS Samidare  itu disambut dengan Upacara Penyambutan yang dipimpin oleh Kepala Fasilitas Pemeliharaan Perbaikan (Kafasharkan) Pangkalan Utama III Jakarta Kolonel Laut (T) Yudi Susilo mewakili Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta Laksamana Pertama TNI Denih Hendrata.

Ia didampingi Asops (Asisten Operasi) Danlantamal III Kolonel Laut (P) Hari Widjajanto, Komandan Satuan Patroli Lantamal III Jakarta Kolonel Laut (P) Arya Delano dan pasukan deputasi Lantamal III Jakarta.

Kolonel Laut (T) Yudi Susilo mengatakan, kedatangan Kapal Perang JS Samidare merupakan bukti dekatnya Indonesia dan Jepang yang sudah bersahabat sejak lama.

“Ini bukan pertama kali untuk (TNI) Angkatan Laut (AL) Indonesia menyambut kapal perang dari Angkatan Laut Jepang. Atas nama pimpinan Angkatan Laut kami mengucapkan salam hangat selamat datang di Indonesia. Dengan semangat persahabatan, marilah kita saling mengenal dan mendekatkan diri sehingga kunjungan ini dapat memberikan pengalaman dan kenangan bagi kita,” kata Yudi saat memberikan sambutan mewakili Danlantamal III Jakarta.

Kolonel Takahiro Nishiyama menjelaskan, Kapal Perang JS Samidare berangkat awal Desember 2018 lalu untuk melakukan Misi Investigasi Pembajakan Angkatan Laut Jepang di Teluk Aden dan Somalia. Setelah misi selesai, mereka akan kembali ke Jepang, dengan sebelumnya melakukan kunjungan kehormatan ke Indonesia terlebih dahulu.

Dia mengakui, memang ada beberapa negara yang menjadi tujuan kunjungan kehormatan, namun Kolonel Takahiro mengakui Indonesia menjadi pilihan kunjungan karena Angkatan Laut Jepang menganggap TNI AL merupakan mitra sangat penting.

“Selama di Jakarta, kami berencana melakukan latihan bersama dengan TNI AL. Hubungan bilateral kedua negara yang semakin erat memajukan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Kolonel Takahiro.

“Bagi saya kunjungan ini ketiga kali. Pertama kali ke Jakarta 20 tahun lalu. Kami melihat perkembangan Jakarta jauh lebih maju,” ujarnya lagi.

Selama berada di Indonesia, Komandan Divisi-4 Satuan Kapal Eskorta Angkatan Laut Jepang Kolonel Takahiro Nishiyama bersama Komandan Kapal Perang Jepang JS Samidare Letnan Kolonel Gen Kawai dan stafnya akan mengadakan kunjungan kehormatan ke Pangkoarmada I dan Danlantamal III Jakarta.

Mereka juga akan melaksanakan Upacara Peletakan Karangan Bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.

Rencananya, Komandan Divisi-4 Satuan Kapal Eskorta Angkatan Laut Jepang bersama staf akan melakukan latihan bersama dengan TNI Angkatan Laut.

Selain itu, juga diberikan kesempatan pada wartawan untuk melaksanakan kunjungan ke kapal (open ship).

Hadir pada kegiatan tersebut Atase Pertahanan (Athan) dan Staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jepang, beberapa perwakilan Perwira, Bintara dan Tamtama.

Kapal Perusak Jepang

Kapal JS Samidare ini adalah kapal perusak kedua yang bernama ‘Samidare’ sejak pembentukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. (Foto: AL Jepang)

Kapal Perang JS Samidare ini adalah kapal keenam dari kapal perusak multiguna kelas ‘Murasame.’

Kapal Perang JS Samidare mulai dirancang pada 1998 dan selesai pembuatannya pada 11 September 2000, lalu mulai diluncurkan pada 24 September 2001 dan menjalankan misi sejak 21 Maret 2003, membawa 200 prajurit.

Kapal perusak ini memiliki panjang 151 meter dan lebar 17,4 meter dengan kapasitas kecepatan 30 knot, serta memiliki sensor dan persenjataan modern.

Kapal JS Samidare ini adalah kapal perusak kedua yang bernama ‘Samidare’ sejak pembentukan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kata “Samidare” sendiri berarti hujan di awal musim panas, yang bermanfaat untuk menanam padi dan mengumpulkan air yang disebut “Mizutori-Ame” di Jepang.

Sebelumnya Kapal Perusak Jepang bernama ‘Samidare’, merupakan kapal perusak kelas Shiratsuyu yang diluncurkan pada 1935 dan tenggelam pada 1944.

Kapal perusak  merupakan kapal perang yang mampu bergerak cepat serta lincah dalam bermanuver.

Fungsi kapal perusak adalah memproteksi armada kapal perang yang berukuran lebih besar seperti kapal induk (carrier) atau capital warship, kapal tempur (battleship) atau kapal penjajap (cruiser) dari ancaman serangan peralatan perang yang lebih kecil seperti kapal boat torpedo, kapal selam atau pesawat terbang.(L/Abd/R01-P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)