Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilmuwan Jepang Rancang Kulit Wajah Robot Agar Bisa Tersenyum

Arif Ramdan Editor : Widi Kusnadi - Jumat, 6 September 2024 - 19:14 WIB

Jumat, 6 September 2024 - 19:14 WIB

26 Views

Ilmuwan Jepang berharap terobosan mereka akan memungkinkan lebih banyak 'aplikasi robotik yang hidup dan interaktif' di masa depan [Courtesy of the University of Tokyo]

Tokyo, MINA – Para ilmuwan Jepang telah merancang sebuah teknik untuk mencangkok kulit hidup ke wajah robot dan membuatnya bisa “tersenyum” layaknya manusia.

Para ilmuwan, yang dipimpin oleh profesor Shoji Takeuchi di Laboratorium Sistem Biohibrida Universitas Tokyo, menghubungkan jaringan kulit yang telah dikultur dalam bentuk wajah manusia ke sebuah aktuator – perangkat mekanis eksternal – dengan menggunakan “jangkar” yang meniru ligamen kulit.

Dalam sebuah video yang dirilis oleh tim, para ilmuwan terlihat memanipulasi kulit menjadi senyuman tanpa menyebabkan jaringan tersebut menjadi tegang, sobek, atau terjebak di tempatnya.

Upaya sebelumnya untuk menempelkan jaringan yang terbuat dari sel manusia ke permukaan yang solid akan mengakibatkan kulit menjadi rusak saat bergerak.

Baca Juga: Amnesty International Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

Meskipun gumpalan merah muda berdaging milik Takeuchi lebih mirip dengan karakter animasi anak-anak daripada wajah manusia, para peneliti berharap terobosan ini akan membuka jalan menuju humanoid yang realistis di masa depan.

“Kulit hasil kultur kami bertujuan untuk meniru berbagai fungsi biologis yang ditemukan pada kulit manusia, termasuk aktivitas otot wajah, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, pori-pori, pembuluh darah, lemak, dan saraf,” katanya seperti diberitakan Aljazeera.

“Fungsionalitas yang komprehensif ini akan memungkinkan aplikasi robotik yang lebih hidup dan interaktif.”

Para pendukung robotika biohibrida percaya bahwa kemajuan semacam itu suatu hari nanti dapat menandai revolusi sosial di mana manusia hidup berdampingan dengan humanoid yang terlihat dan bertindak identik dengan orang sungguhan.

Baca Juga: Yordania Kecam Upaya Israel Duduki Wilayah Suriah

Kulit yang hidup, khususnya, dapat memungkinkan robot untuk beremosi dan berkomunikasi lebih baik dengan rekan-rekan manusia mereka, yang pada akhirnya mengaburkan batas antara homo sapiens dan mesin. []

Mi’raj News Agency (MINA)9

Baca Juga: Bayi Yesus dengan Keffiyeh, Adegan Kelahiran Bersejarah di Vatikan  

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Asia
Indonesia
Internasional
Indonesia
Internasional