Jakarta, MINA – Jumlah kasus kematian akibat demam berdarah dengue atau DBD tahun 2024 hingga per Sabtu (11/5) mencapai 641 kasus, hampir tiga kali lipat dibandingkan pada tahun sebelumnya dalam periode yang sama.
Karena itu Kementerian Kesehatan RI mengimbau agar pemerintah daerah terus mengedukasi masyarakat soal program menguras, mengubur, menutup sumber air (3M).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, pada periode Januari hingga awal Mei 2023, jumlah kasus kematian akibat DBD sebesar 227 kasus., terjadi kenaikan hingga 182 persen atau 2,8 kali lipat.
“Jumlah kasus DBD hingga minggu ke-18 ada 91.269 kasus. Pada periode yang sama di minggu ke-18 tahun 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 29.822 kasus,” kata Nadia kepada wartawan Kamis (8/5) lalu.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Nadia juga mengungkapkan lima Kabupaten/Kota dengan kasus kematian DBD tertinggi periode Januari hingga awal Mei 2024, yakni Kabupaten Bandung 29 kematian, dan Kabupaten Klaten 22 kematian, Kabupaten Jepara 21 kematian, Kabupaten Subang 20 kematian, dan Kota Bekasi 19 kematian.
Adapun lima daerah dengan kasus DBD tertinggi, yakni Kota Bandung 3.468 kasus, Kabupaten Tangerang 2.540 kasus, Kota Bogor 1.942 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1.903 kasus, dan Kota Kendari 1.659 kasus.
“Risiko untuk tertular atau sakit DBD pada dewasa itu sama seperti anak-anak,” kata Nadia. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan