Jakarta, 22 Dzulqa’dah 1437/25 Agustus 2016 (MINA) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menyebarkan penempatan 3.000 guru peserta Sarjana Mendidik di Daerah 3T (SM-3T) ke daerah-daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal di tanah air.
Menurutnya, dalam keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA) SM-3T merupakan program pemerintah untuk membangun Indonesia dari tepi atau kawasan yang belum mendapatkan pemerataan pendidikan.
“Terdapat kawasan di Indonesia yang sangat makmur secara pendidikan tetapi ada juga yang minim, terutama di pelosok Indonesia. Inilah yang dicoba dipersempit jurang kemakmuran pendidikannya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat rapat koordinasi penetapan penempatan calon peserta Program SM-3T, di Jakarta, Kamis (25/8).
Program SM-3T ditujukan untuk para Sarjana Pendidikan yang belum bertugas sebagai guru, baik sebagai pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru tetap yayasan (GTY). Para calon guru program SM-3T tersebut dipilih melalui beberapa tahapan seleksi, diawali dengan seleksi administrasi, tes akademik melalui media daring, wawancara, dan dilanjutkan dengan pra kondisi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Dalam pelaksanaannya, SM-3T melibatkan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dari 12 Universitas, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Badan Intelijen Negara (BIN), Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, serta Perwakilan Pemerintah Kabupaten (Dinas Pendidikan) daerah 3T.
“Peserta SM-3T akan ditempatkan di 56 kabupaten di pelosok Indonesia. Calon guru yang telah terpilih akan ditempatkan di daerah 3T selama satu tahun, yang akan diberangkatkan serentak pada 31 Agustus 2016 mendatang,” pungkasnya. (T/ima/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia