Kairo, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) Mesir Wizaratul Awqaf memastikan tidak adanya pelaksanaan Iktikaf dan shalat tahajud berjamaah di Masjid pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan karena Mesir masih dalam kondisi pandemi.
Kontributor MINA di Mesir melaporkan, Selasa (26/4), keputusan Kemenag Mesir itu sejalan dengan keputusan Kementerian Kesehatan tentang pelarangan iktikaf dan salat tahajud pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan
Menteri Agama Mesir, Mokhtar Gomaa dalam pernyataannya mengatakan, pihaknya menganjurkan kepada masyarakat Mesir untuk melakukan ibadah bulan Ramadhan di rumah masing-masing, selain karena pandemi, hal ini juga sebagai upaya untuk memakmurkan rumah masyarakat.
“Siapa yang hendak salat tahajud lakukan saja di rumah, bukankah kita dianjurkan untuk memakmurkan rumah kita sendiri dengan shalat malam, zikir, dan baca Al-Quran, oleh karena itu tidak ada alasan untuk membuka masjid untuk salat tahajud dan iktikaf tahun ini, mengingat upaya kita pada pembatasan jarak sosial dan pencegahan pandemi yang berkelanjutan,” ujar Mokhtar.
Baca Juga: Utusan PBB Peringatkan Pengungsi Tidak Kembali Dulu ke Suriah
Selain pelarangan iktikaf dan tahajud di masjid, pemerintah mesir juga menetapkan keputusan menutup masjid 10 menit setelah selesai salat berjamaah, durasi khutbah Jumat dan khutbah Idul Fitri tidak lebih dari 10 menit, serta shalat Iied tidak boleh diadakan di tempat terbuka.
Hal tersebut menuai pro kontra di kalangan masyarakat Mesir hingga menjadi trending satu pada laman Twitter. (L/hza/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Serang Suriah 300 Kali Sejak Assad Jatuh, Situs Militer Jadi Sasaran