Jakarta, MINA – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan memberikan apresiasi berupa Anugerah Karya Iptek dan Inovasi Nasional sebagai salah satu rangkaian acara memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22.
Penganugerahan Karya Iptek dan Inovasi Nasional tersebut diberikan kepada Perguruan Tinggi, industri, kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, lembaga litbang, insan akademik, aktor-aktor inovasi dan masyarakat akar rumput.
“Tujuan penyelenggaraan Penganugerahan Karya Iptek dan Inovasi Nasional 2017 adalah untuk mendorong peningkatan kemampuan iptek yang diikuti dengan penguatan inovasi nasional untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia,” kata Dirjen Penguatan Inovasi, Kemenristekdikti Jumain Appe di Gedung BPPT 2 Lt. 24 Jakarta, Rabu (19/7/2017), demikian keterangan pers InfoPublik.
Selain itu, juga untuk membangun iklim kondusif penguatan dan pengembangan inovasi sebagai outreach dari riset iptek dalam penciptaan nilai tambah secara komersial, ekonomi dan sosial budaya secara berkelanjutan, dan memberikan dorongan kepada para pelaku inovasi agar dapat terpacu dalam mewujudkan ide kreatif dalam penciptaan nilai tambah, baik sebagai individu maupun melalui kemitraan dan kerja sama antar unsur inovasi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Penyelenggaraan penganugerahan bagi karya inovasi nasional 2017, dilaksanakan dengan asas kebebasan akademik, partisipatif, keterbukaan, akuntabilitas, manfaat (komersial, ekonomi, dan sosial budaya), serta keberlanjutan,” paparnya.
Berdasarkan hasil seleksi administrasi dan Sidang Tim Juri yang diselenggarakan pada 13 Juli 2017, telah didapatkan lima besar calon penerima Anugerah Iptek 2017, dengan kategori, Budhipura diberikan kepada pemerintah provinsi, atas prestasi dalam pembinaan kebupaten dan kota.
Hal itu baik dalam bentuk kebijakan, fasilitas sumber daya, maupun penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan dan penguatan inovasi pada kebupaten dan kota. Sehingga dapat dihasilkan inovasi dengan nilai tambah, komersial, ekonomi mauoun sosial budaya. Calon penerima, Pemprov Jawa Barat, Lampung, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Kemudian Budhipraja, yang diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota atas prestasi inovasi yang meghasilkan nilai tambah baik dalam bentuk komersial maupun sosial budaya. Calon penerima adalah Kota Cimahi, Kota Magelang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Sragen.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Widya Kridha, diberikan kepada lembaga atas prestasi untuk mengapresiasi lembaga yang telah mendorong dan mendukung dalam pembangunan budaya inovasi di masyarakat. Calon penerima adalah Bandung Techno Park, Lembaga Swa Bina Prakarsa, Pro Indonesia, Teknopreneur Kitin Kitosan Indonesia dan Visio Incubator.
Selanjutnya para calon penerima akan melakukan pemaparan antara lain meliputi perencanaan, kapasitas SDM, infrastruktur, sarana prasarana dan metode kerja, budaya inovasi, sistem informasi dan dokumentasi, dan hasil inovasi di hadapan Tim Juri sebagai bagian dari proses seleksi untuk menetapkan pemenang Anugerah Iptek dan Inovasi Nasional pada Rabu – Jumat, 19 – 21 Juli 2017 di Ruang Rapat Gedung BPPT Lt 24 Jakarta. (T/R01/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September