Jakarta, 12 Sya’ban 1437/19 Mei 2016 (MINA) – Dalam rangka meningkatkan kualitas riset di perguruan tinggi Indonesia, Kemenristekdikti melalui Pinjaman Hibah Luar Negeri Islamic Development Bank (PHLN IDB) Direktorat Jenderal Sumber Daya menyelenggarakan Proyek Pengembangan Empat Universitas (Project 4 in 1).
Dana sebesar USD 189 juta akan dipergunakan untuk proyek pembangunan Center of Excellence (CoE) bagi 4 (empat) Universitas Negeri di Indonesia.
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti menegaskan bahwa dasar pemberian hibah bagi pembangunan Center of Excellence (CoE) kepada ke-4 Universitas adalah laporan United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2014, dimana peringkat Indeks Pembangunan Manusia Indonesia berada di posisi 108 dari 187 negara.
“Ke-empat universitas ini dinilai sudah siap dalam pemberdayaan SDM maupun infrastrukturnya sehingga diberikan dorongan perupa pemberian dana untuk dapat lebih meningkatkan daya saing sumber daya manusia yang profesional, dan terampil,” ungkapnya pada konperensi pers di Jakarta, Kamis (19/5).
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
Pada tahun ini, terdapat empat perguruan tinggi yang bersiap untuk menjadi pusat unggulan yaitu : Universitas Negeri Malang (Pusat Inovasi Pensidikan), Universitas Negeri Jember (Pusat Teknologi Pangan), Universitas Mulawarman (Pusat Kajian Tropis untuk bidang Tumbuhan dan Penyakit) dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Pusat Teknologi Ketahanan Pangan).
Milestone Proyek Pengembangan 4 Universitas ini diharapkan selesai dalam jangka waktu 4 (empat) tahun. Tahun 2016 diawali dengan persetujuan pendanaan IDB dan penandatanganan Financial Agreement pada 18 Mei 2016 yang dilanjutkan dengan implementasi, advance procurement dan persiapan Soft Program yang berupa panduan pelaksanaan pembangunan (staff development, curriculum development, research grant dan research consortia) serta sosialisasi Soft Program di masing-masing universitas.
Tahun 2017 merupakan awal konstruksi dan pelaksanaan Soft Program serta familiarisasi program ke IDB Headquarters. Pengembangan pembangunan bagi ke-4 CoE Universitas ini akan terus berlanjut pada tahun 2018 berupa pengadaan peralatan dan pelaksanaan Soft Program berupa penerapan kurikulum di perguruan tinggi penerima Project 4 in 1.
Pembangunan diharapkan selesai pada tahun 2019 sejalan dengan penginstalasian semua peralatan gedung CoE.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
Pembangunan CoE ini difokuskan untuk ketahanan pangan Indonesia, yaitu meningkatkan kualitas produksi beras Indonesia melalui pengembangan karakteristik genetika sehingga menghasilkan produksi unggulan beras Indonesia.
Kolaborasi riset yang dilakukan oleh 4 (empat) perguruan tinggi ini berupa pengembangan di bidang Genetic Marker oleh Universitas Jember yang nantinya akan menjadi Pusat Teknologi Pangan dan Kesehatan, Universitas Negeri Malang melakukan pengembangan di bidang Genetic Mapping yang nantinya akan menjadi Pusat Inovasi Pendidikan, Universitas Mulawarman mengembangkan Morphological Character menjadi Pusat Kajian Tropis untuk bidang tumbuhan dan penyakit. Sedangkan analisis Physicochemical dilakukan oleh Universitas Tirtayasa yang menjadi Pusat Teknologi Ketahanan Pangan. (L/P007/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?