Jakarta, MINA – Indonesia adalah salah satu negara dengan profil demografis termuda di dunia dengan lebih dari 138 juta (53.5%) penduduk di Indonesia berusia di bawah 30 tahun (BPS, 2016).
Oleh sebab itu dibutuhkan generasi muda yang produktif dan berperan untuk mendorong transformasi bangsa Indonesia ke fase perkembangan berikutnya.
Pendidikan tinggi merupakan salah satu cara untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan memiliki daya saing tinggi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi Indonesia saat ini baru mencapai 31,5%, dan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Youthmanual selama dua tahun terakhir dengan mendalami profil dan data lebih dari 400,000 siswa dan mahasiswa, ditemukan fakta yang cukup menarik, yakni 92% siswa SMA/SMK sederajat bingung dan tidak tahu akan menjadi apa ke depannya dan 45% mahasiswa merasa salah mengambil jurusan.
Youthmanual adalah perusahaan rintisan program Inkubasi Berbasis Teknologi (IBT) di bawah naungan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa kurang mendapat bimbingan secara menyeluruh terkait perencanaan kuliah dan karir, ketidaksesuaian antara ‘supply’ dan ‘demand’, yaitu bidang-bidang yang diambil oleh siswa banyak yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan industri saat ini.
Melihat permasalahan tersebut, dibutuhkan program intervensi dini bagi siswa yang akan masuk perguruan tinggi. Sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang muncul dari hasil penelitian tersebut, Youthmanual dan Kemenristekdikti pada 1 Februari 2018 lalu meluncurkan www.youthmanual.com, sebuah platform persiapan kuliah dan karier untuk membantu siswa SMA/SMK sederajat mendapatkan bimbingan pemilihan jurusan kuliah, masa perkuliahan dan bimbingan karier secara online yang bersifat menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemristekdikti, Retno Sumekar mengatakan, kegalauan siswa dan salah jurusan adalah permasalahan nyata yang dapat berdampak besar terhadap produktiviitas dan perkembangan bangsa, apalagi di era revolusi industri 4.0. (R/R09/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September