Jakarta, MINA – Sebagai upaya meningkatkan potensi ekonomi daerah berbasis inovasi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mengembangkan Klaster Inovasi di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu klaster inovasi yang dikembangkan adalah Klaster Inovasi Nilam di Kabupaten Aceh Jaya, yang sudah masuk tahap implementasi. Program unggulan tersebut diharapkan meningkatkan kekuatan ekonomi petani nilam di kawasan Aceh Jaya dan sekitarnya.
Bupati Aceh Jaya, Teuku Irvan TB menindak lanjuti program Klaster Inovasi Daerah Minyak Nilam dengan melakukan kunjungan kerja ke Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti.
“Kedatangan kami untuk menindaklanjuti program Klaster Inovasi Daerah Minyak Nilam yang sudah masuk tahap implementasi pengembangan klaster inovasi, dan pendampingan implementasi oleh Tim Ditjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti,” kata Teuku Irvan dalam keterangan pers yang diterima MINA, Jumat (6/10) malam.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Bupati Aceh Jaya menuturkan, program unggulan nilam ini sangat membantu para petani nilam yang sudah ada sejak lama, sehingga minyak nilam ini bisa bangkit kembali menjadi pilar kekuatan ekonomi bagi para petani nilam.
“Selain itu tentunya juga saya akan menyiapkan pengalokasian lahan dan program yang sesuai,” ujar Teuku Irvan.
Sementara Kasubdit Pengembangan Sistem dan Jaringan Inovasi, Wihatmoko Waskitoaji mengatakan, nilam Aceh merupakan nilam terbaik dunia yang memiliki kandungan Patchouli Alkohol (PA) di atas 30%.
“Indonesia merupakan pemasok 90% kebutuhan minyak nilam dunia, dan 70% diantaranya pernah berasal dari Aceh. Hingga saat ini minyak nilam Aceh sangat dibutuhkan sebagai bahan blending minyak nilam Indonesia dari daerah lainnya,” tutupnya. (R/R09/RI-1)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Mi’raj News Agency (MINA)