Kepresidenan Palestina Tuntut Israel Akhiri Agresi di Gaza

Juru bicara kepresidenan Nabil Abu Rudeineh. (Dok. WAFA)

Ramallah, MINA – Kepresidenan hari ini, Senin (23/10) mengutuk dan menuntut segera mengakhiri yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza, yang menyebabkan terbunuhnya lebih dari 4.700 orang dan melukai sekitar 15.000 lainnya, serta berlanjutnya serangan dan pembunuhan di Tepi Barat.

Berdasarkan laporan Kantor Berita Palestina WAFA, agresi Israel sejak 7 Oktober 2023, yang terbaru adalah pembunuhan dua pemuda di kamp pengungsi Jalazone pada dini hari hari ini, serta kelanjutan kebijakan penangkapan yang berdampak pada ratusan orang di Tepi Barat, demikian keterangan yang dikutip MINA.

Juru bicara resmi kepresidenan Nabil Abu Rudeineh mengatakan bahwa Presiden Mahmoud Abbas menekankan pada pertemuan puncak di Kairo, Mesir baru-baru ini tentang perlunya menghentikan agresi segera sambil menolak sepenuhnya rencana apa pun untuk mengusir rakyat Palestina dari rumah mereka di Gaza, Tepi Barat, Yerusalem.

“Alasan utama dari apa yang terjadi adalah tidak adanya cakrawala politik dan kegagalan untuk menerapkan resolusi legitimasi internasional dan legitimasi Arab Palestina, yang menjadi alasan ledakan besar yang kita lihat saat ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.

“Kami telah berulang kali memperingatkan akan berlanjutnya provokasi Israel di Yerusalem, serangan penjajah ke Masjid Al-Aqsa, dan tidak adanya peran Amerika dalam menekan Israel untuk mengikatnya pada perjanjian, legitimasi internasional, dan hukum internasional,” kata Abu Rudeineh.

Ia menekankan, perlunya menemukan cakrawala politik “untuk mencegah ledakan di seluruh wilayah.” (T/R8/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.