Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPR Pertanyakan Keributan pada Aksi Damai 411

Rendi Setiawan - Rabu, 9 November 2016 - 04:37 WIB

Rabu, 9 November 2016 - 04:37 WIB

335 Views

Jakarta, 8 Safar 1438/8 November 2016 (MINA) – Ketua DPR RI Ade Komarudin mempertanyakan aksi damai di pusat Jakarta pada Jumat (4/11) lalu, yang mulanya berjalan damai dan simpatik, tapi pada malam justru terjadi kericuhan.

“Kita kan kemarin berterima kasih banget dari pagi sampai jam enam sore tertib, bahkan mereka itu membawa keranjang sampah, berarti kalau malam tidak tertib ada apa?” tanya Akom, sapaan akrab Ketua DPR, setelah acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pesantren tahap II (lanjutan) SMP dan SMK Multimedia dan Panti Yatim Berprestasi Yayasan Benteng Madani, di Purwakarta beberapa waktu lalu.

Akom pun meminta aparat berwajib agar melakukan investigasi secara serius siapa dalang di balik keributan tersebut. “Kita serahkan semuanya kepada proses hukum. Kita serahkan semuanya kepada aparat penegak hukum, yang memang berwenang untuk itu,” ujar Akom, demikian siaran pers dpr yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Direncanakan Komisi III DPR akan memanggil Kapolri dan jajaran untuk mempertanyakan tragedi tersebut. Tentu Akom mendukung itu. “DPR Komisi III memang tugasnya mengawasi penegakkan hukum, kan mitranya. Memang harus mendukung dong, karena itu tugasnya DPR. Justru kalau itu enggak dilakukan saya protes,” tandasnya.

Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045 

Saat ditanya mengenai Presiden yang tidak menemui perwakilan dari demonstran, Akom beranggapan hal tersebut hanya persoalan teknis saja, tidak ada unsur politis. “Saya kira itu teknis lah,” jawab Akom.

Akom juga ditanya soal konsekuensi politik bagi calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menjadi sasaran demonstrasi, dia menjawab sebaiknya tidak perlu mengandai-andai, dan menunggu dua minggu proses hukum yang telah dijanjikan oleh pemerintah. “Kita jangan mengandai-andia,” ujarnya.

Unjuk rasa 4 November 2016 di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, berakhir ricuh. Tidak hanya di istana, Polisi dan pendemo juga bentrok di Jalan Gedong Panjang, Luar Batang, Jakarta Utara, bahkan di depan gerbang utama komplek MPR, DPR dan DPD ramai dikerumuni demonstran sampai jam empat dini hari. (T/P011/R03)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia