Jalur Gaza, 14 Rabi’ul Awwal 1436/5 Desember 2014 (MINA) – Kepala Intelejen Israel Ari Folman mengecam kurangnya ideologi keamanan yang menyeluruh di daerah utara Israel. Dia menyebut politisi Israel tidak belajar dari kesalahan yang lalu, bertindak seperti orang bodoh yang jatuh di lubang yang sama.
Kepada media lokal, Maarev, Ahad lalu dia mengatakan, Israel sedang berada di persimpangan jalan dalam hal keamanan politik, yang seharusnya menjadi isu penting pada pemilu mendatang.
Kepada para pemilih menurut dia, seharusnya disampaikan dua pemikiran yang bertentangan agar mereka memilih salah satunya. Tetapi, kekacauan terjadi di tengah perjalanan, karena pemilu mendatang justru lebih fokus pada ekonomi dan sosial. Seharusnya lebih fokus kepada ranah keamanan dan politik.
Folman mengingatkan akan ancaman-ancaman baru yang dihadapi Israel yang dapat merubah iklim geografis politik dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Dia menyebutkan ancaman-ancaman yang telah diketahui : “Teroris lokal, tantangan dari Hamas, Hizbullah dari Utara, nuklir Iran, dan dua tahun terakhir ada kasus baru yaitu Islam Ekstrimis.
Menurut Folman, ancaman-ancaman itu tidak hanya ada pada perang di Irak atau Suriah, tetapi tersebar dan menjadikan situasi siaga satu di sebuah pemerintahan yang lalu yang pemimpinnya lemah.
Dia akhir pidatonya, Folman menyatakan keyakinannya bahwa para petinggi Israel mendatang akan berbeda, mereka mampu menghadapi kerasnya pergulatan politik, iklim politik yang akan menentukan keputusan-keputusan strategis di perbatasan-perbatasan Israel, berpegang teguh pada keyahudiannya serta mampu menangani bidang ekonomi sosial. (L/K03/R01)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian