Jakarta, MINA – Ketua Umum Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) Husin Tasyrik Makrup Nasution mengajak kepada para pemuda Muslim untuk tetap menulis di dalam kondisi dan tempat manapun mereka berada, agar dapat menyalurkan inspirasi dan informasi yang akan bermanfaat bagi orang lain.
Hal tersebut ia sampaikan saat membuka pertemuan ke-3 Lokakarya Penulis Muda yang di selenggarakan oleh PII dan Muslim Youth Forum on International Issues (Myf) yang dipimpin oleh Muhammad Anthony di Jakarta, Sabtu (1/12).
Menurutnya, untuk menjadi seorang penulis tidak harus menjadi wartawan atau yang lainnya. Namun, apapun profesi atau pekerjaannya, baik sebagai dokter, presenter, dan dosen misalnya, masih bisa menghasilkan tulisan-tulisan yang bermanfaat.
“Kita harus sadari bahwa saat ini kita masih menghadapi suatu perang atau persaingan. Namun, tidak lagi dengan fisik atau senjata tapi dengan pemikiran dan salah satunya dengan media penulisan,” kata Husin Nasution.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Maka dari itu, pena atau tulisan adalah senjata utama untuk memenangkan perang tersebut.
Sebagai seorang pemuda, lanjut Husin, Muslim diharuskan lebih kreatif, inovatif, dalam kerangka Islam yang rahmatan lil ‘alamin dapat menghasilkan tulisan-tulisan yang menginspirasi serta memberi dampak positif bagi pembaca.
Selain serangan-serangan pemikiran datang dari dalam negeri, tapi banyak juga dari luar negeri. Untuk itu, pengetahuan tentang isu-isu internasional juga sangat penting untuk di ketahui oleh para penulis muda.
Husin juga menghimbau kepada para pemuda untuk rajin-rajin membaca baik buku dan artikel agar dapat membantu saat membuat sebuah tulisan.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Pelajar Islam Indonesia adalah organisasi massa Pelajar Islam yang bergerak di bidang kepelajaran dan perkaderan yang bertujuan terciptanya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang berdasarkan Islam bagi segenap bangsa Indonesia dan umat manusia.
PII yang telah memasuki usia panjang merupakan bagian penting dalam perjalanan bangsa mencapai kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan, menghadapi pmuda-pemuda komunis yang anti Tuhan di masa sebelum G30S PKI, dan banyak kader PII yang duduk dalam pemerintahan, TNI maupun swasta. (L/Sj/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas