Kiswah Kabah Masih Dijahit

Proses penjahitan kaligrafi pada yang menggunakan emas. Foto: Arab News

Makkah, MINA – Proses jahit Kain penutup Kabah atau yang biasa disebut Kiswah telah berjalan. Kain tersebut dijahit oleh puluhan pengrajin di sebuah pabrik di Makkah. Para penjahit yang rata-rata berumur 40 tahun lebih ini menyulam kain berwarna hitam dengan benang emas.

Waleed Al-Juhani seorang pengrajin yang telah bekerja di pabrik itu selama 17 tahun mengaku sangat bersyukur bisa menjahit kain yang sangat penting dan bermakna bagi umat Islam ini.

“Puji syukur kepada Allah, kami bekerja untuk melayani Kabah. Ini adalah berkat yang besar,” kata Al-Juhani di Makkah, Senin (28/8). Mi’raj News Agency (MINA) melaporkan.

Seperti yang diberitakan Arab News, kain Kiswah yang terbuat dari sutra dengan berat 670 kg ini diimpor dari Italia dengan tinggi sekitar 15 meter, dan lebar sekitar 100 meter. Dibalut dengan jahitan kaligrafi dari benang emas seberat 120 kg dan perak.

Proses penyulaman Kiswah memakan waktu hampir 60 hari, saat ini beberapa sisi sudah selesai. Dan kain penutup Kabah tersebut akan diganti pada puncak perayaan ibadah haji yang biasanya pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Kiswah yang sudah digunakan biasanya akan di potong dan dijadikan cenderamata dari Kerajaan Arab Saudi untuk para pejabat negara atau tamu khusus. Indonesia sendiri mendapat potongan Kiswah dari Arab saudi ketika Raja Salman mengunjungi Indonesia, dan dipajang di Masjid Istiqlal Jakarta. (T/R08/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.