Komite 60 Tahun Jepang-Indonesia Gandeng Baznas Bangun Sekolah di Sulteng

Jakarta, MINA – dan Badan Amil Zakat Nasional () bekerjasama membangun kembali Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Amin di Jalan Sungai Agel, Desa Nupa Bomba, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

yang rusak berat akibat goncangan gempa bumi 7,4 scala richter disertai likuifaksi pada akhir tahun lalu itu dapat mulai digunakan kembali usai diresmikan pada Senin (29/7).

Kepala Baznas Bambang Sudibyo mengatakan, lembaganya berterima kasih karena Komite 60 Tahun Jepang-Indonesia telah mempercayakan penyaluran donasi kemanusiaan sebesar Rp550 juta untuk membangun kembali MIS Al-Amin.

“Sekolah ini dipilih karena terdampak cukup parah dari bencana alam yang terjadi pada September 2018 lalu,” ujarnya.

Ia menambahkan, proses dimulainya pembangunan kembali MIS Al-Amin ini mulai dilakukan pada awal Juni dan selesai pada Juli 2019. Selama satu bulan proses renovasi, proses belajar mengajar tidak terhalang.

“Sekitar tujuh bulan bencana itu telah berlalu, namun Sulawesi Tengah masih memerlukan perhatian, dan ini menjadi tugas kita bersama, menjadi perhatian kita bersama, sebagai saudara dan warga negara yang baik,” katanya.

Komite 60 tahun Jepang-Indonesia bersama Baznas membantu membangun kembali dua ruang kelas untuk belajar, satu ruang guru dan satu unit toilet.

MIS Al Amin memiliki 135 siswa putra dan putri yang kebanyakan merupakan warga sekitar sekolah yang juga merupakan penyintas gempa dan tsunami.

Bangunan kelas ini dilengkapi dengan struktur penahan tsunami karena MIS Al-Amin hanya berjarak 30 meter dari bibir pantai.

Pada saat bencana gempa tahun lalu, sekolah ini turut terdampak terjangan gelombang tsunami yang merusak bangunan dan menyebabkan sejumlah warga setempat meninggal dunia.

Dubes Jepang, Masafumi Ishi menyampaikan empatinya atas musibah bencana alam gempa bumi, likuifaksi dan tsunami kepada seluruh masyarakat Sulawesi Tengah.

“Saya senang hari ini dapat bertemu dengan anak-anak MIS Al-Amin dalam kondisi yang berbahagia,” katanya.

Ia mengatakan, Indonesia dan Jepang  memiliki potensi kerjasama yang sangat besar dalam program penanganan bencana dan recovery.

Saat ini, kata Ishi, pihaknya sedang bekerjasama membuat sistem alarm peringatan dini yang nantinya akan dihibahkan kepada pemerintah Indonesia untuk didistribusikan ke kawasan rawan bencana.

“Tahun 2019 ini Pemerintah Jepang juga akan membantu merekonstruksi jembatan di Sulawesi Tengah,” katanya. (L/R06/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.