Washington, MINA – Komite Luar Negeri DPR AS mengajukan resolusi pada Rabu (17/7) yang menolak kampanye Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) terhadap Israel, memicu kekhawatiran di kalangan Demokrat bahwa tindakan itu dapat menyebabkan pertikaian di dalam partai.
Resolusi DPR 246 yang juga menyerukan peningkatan bantuan keamanan ke Israel dan solusi dua negara, saat ini memiliki 341 suara dukungan dan akan dengan mudah lulus jika dibawa ke forum, demikian Times of Israel melaporkan.
Tetapi sejumlah perwakilan Demokrat khawatir karena beberapa anggota mereka juga mendukung BDS. Perpecahan akan merugikan mereka di saat partai bersiap untuk mencoba menggeser Presiden AS Donald Trump.
Kepemimpinan DPR akan memutuskan apakah resolusi akan dipilih oleh Dewan secara penuh dan kapan pemungutan suara akan dilakukan.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
“Saya pikir waktunya tidak akan terlalu bijaksana untuk mengambil langkah-langkah tambahan di sekitar Timur Tengah,” kata Mark Pocan, seorang Demokrat dari Wisconsin dan Ketua Bersama Kaukus Progresif Kongres, kepada Politico.
Dia menambahkan bahwa Demokrat harus memusatkan perhatian mereka pada memerangi pemerintahan Trump, bukan mengobarkan pertikaian di dalam partai. “Donald Trump baru saja menyatukan kita semua,” katanya. “Jadi mari kita manfaatkan itu.”
Menurut Politico, anggota Demokrat lainnya di DPR telah memperingatkan Steny Hoyer dari Maryland, seorang anggota parlemen yang pro-Israel dan pemimpin Demokrat yang gigih, agar tidak membawa RUU itu ke hadapan Kongres. Sementara itu, kelompok legislator lain mendesak segera dilakukan voting. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
Miraj News Agency (MINA)