Jakarta, 13 Sya’ban 1435/12 Juni 2014 (MINA) – Konflik perpolitikan yang terjadi di Mesir sejak setahun silam mempengaruhi kuota beasiswa pelajar Indonesia yang tiap tahun mendapat kesempatan belajar di universitas tertua di Timur Tengah, Al Azhar, di Kairo.
Kepala Seksi Kerja Sama, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama RI, Bil Bachtiar mengatakan tahun ini kuota beasiswa yang ditetapkan Mesir untuk pelajar Indonesia lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, sedangkan untuk non beasiswa berjalan tanpa pembatasan kuota.
“Mungkin karena keadaan Mesirbelum kondusif dan mempengaruhi ekonominya sehingga mempengaruhi jatah kita dalam hal ini,” Bil yang lulusan S2 Al-Azhar Kairo kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Jakarta, Kamis (12/6).
Bil menambahkan, belum ada kepastian dari negara piramid terkait kuota untuk tahun ini, mengingat tahun sebelumnya Mesir tidak memberikan kuota beasiswa untuk mahasiswa Indonesia, menyusul pengumuman penggulingan presiden Muhamad Mursi oleh Menhan menjabat saat itu Abdul Fattah Al-Sisi yang kini menjadi presiden terpilih Mesir.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Saya dengar-dengar tahun ini ada untuk 10 orang, tapi belum ada kepastian sampai saat ini,” tambahnya.
Dia melanjutkan, tahun ini ada sekitar 2600 orang yang mendaftar untuk sekolah di Timur Tengah. Indonesia setiap tahun mengirimkan para pelajar yang mendapat beasiswa ke tiga negara besar seperti Mesir, Maroko dan Sudan. Untuk Mesir, kuota berubah-berubah bergantung dari keputusan negara itu. Untuk Maroko, beasiswa sudah ditetapkan dari tahun ke tahun sebanyak 15 orang. Sedangkan Sudan, kuota tiap tahun mencapai 50 orang.
“Untuk Maroko, tahun ini kuota sudah terpenuhi sedangkan untuk Sudan masih belum lengkap,” ujarnya.
Sebelumnya, Atase Pendidikan KBRI Kairo, Fahmy Lukman, mengatakan kepada media jumlah mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Universitas Al Azhar tercatat 3.800 orang.
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat
Menurut Bil, ujian seleksi bahasiswa baru tersebut diadakan dalam dua tahap, yaitu pertama pada 24 Mei 2014 di delapan kota, yaitu di Medan, Pekanbaru, Jakarta, Yogyakarta, Malang, Makassar, Banjarmasin, dan Samarinda.
Disebutkannya, seleksi tahap pertama di delapan kota ini diadakan oleh Kementerian Agama yang tim pengujinya adalah alumni Al Azhar dari Indonesia.
Adapun ujian seleksi tahap kedua atau terakhir akan digelar di Jakarta pada 24 Juni 2014, dengan tim penguji langsung dari dosen Universitas Al Azhar. (L/P03/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Timnas Indonesia Matangkan Persiapan Hadapi Bahrain