Kalianda, MINA – Salah satu korban nelayan asal Kalianda, Lampung Ari Agus Arman Harianto yang selamat dari bencana tsunami Selat Sunda mengharapkan bantuan untuk berwirausaha.
“Kalau mau kembali (melaut) lagi sebenernya saya masih sanggup. Tapi kan perahu udah gak ada, alat alat gak ada, ya mau gak mau harus nyari dulu,” ujar Ari Agus kepada wartawan Mi’raj News Agency (MINA) di Palas, Kalianda, Sabtu (5/1).
Ia mengatakan, bukannya ingin bergantung dari bantuan pihak lain. Hanya saja melihat kondisi saat ini ia tidak bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasanya.
“Mata pencaharian kami kan satu satunya ya nelayan itu. Kalau gak melaut, ya kami nggak makan,” ujarnya.
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Untuk sementara waktu, pihak keluarga Ari melarangnya kembali melaut. Namun di sisi lain mereka pun tidak bisa berbuat banyak untuk membantu.
Maka dari itu, Ari dan pihak keluarga mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah setempat.
“Sejauh ini Alhamdulillah udah terima bantuan dari camat walaupun secara pribadi, pejabat pemerintah Sumatera Selatan, dan sedikit dari posko pengungsian,” katanya
Selain itu, Tim Ukhuwwah Al-Fatah Rescue (UAR) juga menyalurkan bantuan secara langsung kepada korban berupa sembako dan Al-Quran.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini
Lebih lanjut, ia mengatakan akan lebih baik dirinya berwirausaha seperti menjual aksesoris keliling, tidak melaut lagi.
“Kalau memang ada bantuan fasilitasnya, dana, saya terima,” ujar Ari.
Sebelumnya, Ari dan 12 nelayan lainnya pergi melaut ke kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK), Selat Sunda karena menurut mereka besar harapan memperoleh ikan berkualitas di sana.
Kemudian mereka diterjang tsunami yang disebabkan GAK erupsi. Hingga saat ini, data yang tercatat 6 nelayan sudah ditemukan. 5 dalam keadaan selamat, 1 meninggal dunia, dan 7 masih dinyatakan hilang.(L/cha/B01).
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Mi’raj News Agency (MINA)