Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuat di Sektor Pertanian, Bupati Acep Purnama Bangun Kabupaten Kuningan Mulai dari Desa

Rana Setiawan - Ahad, 5 Februari 2023 - 05:58 WIB

Ahad, 5 Februari 2023 - 05:58 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Bupati Kuningan H. Acep Purnama menyadari kekuatan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terletak pada sektor pertanian. Sebagian sektor pertanian itu ada di desa, bukan di kota.

Oleh karena itu, Acep Purnama “keukeuh” membangun Kuningan mulai dari desa. Ini merupakan warna pembangunan dari kepemimpinan Acep yang kini memimpin Kabupaten Kuningan, periode 2018-2023.

Dalam keterangan tertulis PWI Pusat, Sabtu (4/2), arah membangun mulai dari desa itu cocok dengan Kabupaten Kuningan yang dikenal sebagai daerah agropolitan dan wisata. Kedua sektor itu menjadi andalan pendapatan daerah. Dan, basis dari kedua sektor itu adalah pertanian.

“Kami melakukan berbagai inovasi, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pengusaha, dan media dalam membangun pertanian, khususnya pangan di Kabupaten Kuningan,” kata Bupati Acep Purnama di hadapan Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2023 di Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Hasil kebijakan Acep Purnama telah terlihat. Padi sawah dan ubi jalar, misalnya, paling menonjol dibandingkan dengan komoditas pangan lainnya.

Produktivitas pertaniannya maju antara lain karena didukung oleh sistem pengairan yang bagus dan inovasi.

Beberapa industri pangan telah beroperasi di kabupaten ini. Orientasinya ekspor ke pasar luar wilayah, bahkan ke pasar global. Produk unggulannya di antaranya industri minyak atsiri dan pasta ubi jalar, sirup jeruk nipis, tape ketan, dan bawang goreng,

Saat presentasi di hadapan Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat, Acep Purnama menggelar beberapa produk unggulan yang telah dihasilkan oleh Kabupaten Kuningan belakangan ini.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

“Pasta ubi jalar telah diekspor sampai ke Korea Selatan dan Jepang,” ujar Bupati Kuningan itu dengan bangga. Ia tampil dengan busana khas Sunda saat menyampaikan presentasi.

Saking produktifnya ubi jalar yang dihasilkan, Kabupaten Kuningan sampai dijuluki sentra produksi ubi jalar di Jawa Barat.

Dari ubi jalar ini telah dihasilkan kuliner seperti bolu ungu tanpa pengawet, pasta ubi jalar yang telah berhasil menembus ekspor ke Jepang dan Korea Selatan, lalu ada keripik ubi ungu.

“Kami juga berhasil membuat nasi liwet instan, yaitu racikan nasi yang terdiri dari beras, sereh, lengkuas, pete, ikan dan rempah-rempah lainnya, dan siap dikukus hanya beberapa menit saja seperti halnya mie instan,” ungkap Acep bangga.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Produk Liwet Instan dari Kuningan ini dijual secara online di Bukalapak, seperti Liwet Priuk, Si Demplon, dan Si Cumi,

Melihat pangan lokal yang cukup berpotensi, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 30 Tahun 2017 tentang Penggunaan Pangan Pituin (pangan lokal) di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan.

Pangan Pituin itu antara lain, ganyong, ubi jalar, ubi kayu, gadung, dan lain-lain.

Melalui Perbup tersebut, Bupati mengimbau seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) supaya menyediakan Pangan Pituin sebagai kudapan di setiap acara apa pun.

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

“Semuanya wajib dijadikan konsumsi dalam lingkup kedinasan baik tingkat kabupaten, kecamatan dan desa /kelurahan, juga para pengusaha hotel dan restoran di Kuningan,” kata Bupati Acep.

“Pangan Pituin tersebut disediakan langsung atau bisa dipesan pada kelompok pengolah pangan lokal atau Kelompok Wanita Tani (KWT) atau sumber lainnya,” ucapnya.

Masih berkaitan dengan pangan, Pemerintah Kabupaten Kuningan giat mempromosikan pangan lokal secara nasional, terstruktur dan berkelanjutan melalui berbagai media elektronik, media massa, penyuluhan, dan lainnya.

Gerakan pangan lokal menjadi snek utama dalam beragam kegiatan dan mengembangan outlet-outlet pangan lokal gencar dilakukan.

Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa

Kabupaten Kuningan juga terkenal dengan berbagai event budayanya yang berakar kuat pada budaya agraris. Ada “Seren Taun”, yaitu upacara adat panen padi masyarakat Sunda (Kuningan) yang dilakukan setiap tahun.

Seren Taun adalah upacara adat syukuran dari masyarakat agraris. Upacara ini diramaikan ribuan masyarakat, bahkan dari beberapa daerah di Jawa Barat dan mancanegara.

Desa adat Sunda yang menggelar Seren Taun tiap tahunnya yaitu di Desa Cigugur, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Lalu ada upacara “Babaritan”, yakni ritual tahunan adat Suku Sunda Kuningan yang dilaksanakan pada hari bulan dan tempat yang sama setiap tahun, yaitu pagi hari Jumat Kliwon pada bulan Maulid. (AK/R1/RS2)

Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Transaksi Judi Online di Indonesia Mencapai Rp900 Triliun! Pemerintah Siap Perangi dengan Semua Kekuatan

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Breaking News
Breaking News
Indonesia