Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagi, Seorang Kulit Hitam Amerika Mati Ditembak Kulit Putih

Rudi Hendrik - Senin, 1 Juni 2020 - 21:08 WIB

Senin, 1 Juni 2020 - 21:08 WIB

4 Views

Omaha, MINA – Di tengah demonstrasi harian yang terjadi di banyak kota besar Amerika Serikat (AS) yang menentang rasisme dan kebrutalan polisi setelah kematian George Floyd, pria Afrika-Amerika yang meninggal Senin pekan lalu (25/5), pada Sabtu malam (30/5) kembali seorang pria kulit hitam mati ditembak oleh pria kulit putih.

Pemuda bernama James Scurlock (22) ditembak mati di luar sebuah bar di Omaha, Negara Bagian Nebraska, pada malam kedua protes di kota itu.

Dikutip dari gossiponthis.com, pemilik bar pria kulit putih yang membunuhnya dilaporkan sudah berada dalam tahanan polisi menunggu dakwaan.

Polisi Omaha mengatakan, petugas mendengar suara tembakan sekitar pukul 11 Sabtu malam di area ke-12 Jalan Harney.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Ketika petugas tiba di tempat kejadian, mereka menemukan Scurlock di luar sebuah bar dalam kondisi menderita luka tembak.

Scurlock dibawa ke Pusat Medis Nebraska, tempat dia kemudian meninggal. Rekaman video dari penembakan itu diunggah di media sosial.

Polisi mengkonfirmasi bahwa mereka menahan tersangka dalam tahanan, tetapi tidak merilis nama penembaknya. Tersangka kemudian diidentifikasi oleh outlet berita lokal bernama Jake Gardner, pemilik dua bar — The Hive dan The Gatsby — di jalan tempat penembakan itu terjadi.

Gardner menggambarkan dirinya dalam kisah media sebelumnya sebagai seorang libertarian, mantan Marinir, dan sukarelawan kampanye Trump pada 2016, The Daily Beast melaporkan.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Selama konferensi pers hari Ahad (31/5), Kepala Kepolisian Omaha Todd Schmaderer menyebut penembakan itu “insiden mengerikan”.

Ayah James Scurlock, yang juga bernama James, mengatakan, di saat dia ingin melihat keadilan bagi putranya, dia juga tidak ingin pengunjuk rasa menjarah atau melakukan kekerasan atas namanya.

“Tadi malam, saya kehilangan seorang putra,” katanya pada Ahad sore di Pusat Pengunjung Yayasan Peringatan Malcolm X (menurut Omaha World-Herald). “Anak-anak saya kehilangan saudara laki-laki. Putrinya kehilangan seorang ayah. Kami ingin mereka pergi ke pengadilan.”

Ratusan pengunjuk rasa mengerumuni pusat kota Omaha pada Sabtu malam malam sebagai bagian dari protes yang sedang berlangsung di seluruh Amerika atas pembunuhan Floyd oleh seorang seorang polisi kulit putih di Minneapolis. (T/RI-1/P2)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Amerika
Amerika