Laporan: 1.300 Tahanan Palestina Mogok Makan di Penjara Israel

Ramallah, MINA – Sebuah organisasi non-pemerintah mengatakan, sekitar 1.300 tahanan Palestina di penjara-penjara melakukan mogok makan satu hari.

Menurut organisasi itu, aksi mogok makan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap tahanan Palestina, Kayed Al-Fasfous, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Rabu (4/10).

Tahanan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, 1.300 tahanan Palestina yang ditahan di bawah penahanan administratif Israel memulai aksi mogok makan untuk menyuarakan solidaritas mereka terhadap Al-Fasfous, yang telah melakukan aksi mogok makan selama 63 hari.

Kebijakan penahanan administratif memungkinkan otoritas Israel memperpanjang penahanan tahanan Palestina tanpa batas waktu tanpa tuduhan atau pengadilan.

Menurut pernyataan LSM tersebut, al-Fasfous telah memasuki situasi kesehatan yang parah setelah lebih dari 60 hari melakukan aksi mogok makan untuk memprotes penahanan administratifnya.

Baca Juga:  Hardiknas 2024, Ketum ICMI Berpesan Agar Masyarakat Terus Belajar

Al-Fasfous, 34, dari kota Dura, barat daya Hebron, ditahan oleh pasukan Israel pada bulan Mei, dan ditempatkan di bawah kebijakan penahanan administratif tanpa tuduhan atau pengadilan, sehingga mendorongnya untuk melakukan mogok makan terhadap penahanannya. (T/R2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.