Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan Euro Med: Israel Lakukan Kekerasan Seksual Massal di Gaza

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: Pasukan Israel menyerang Gaza pada Desember 2023. (Foto: Al-Manar)

Gaza, MINA – Euro-Med Human Rights Monitor menekankan perlunya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menambahkan Israel ke dalam daftar hitam PBB yang berisi entitas yang diduga melakukan kekerasan seksual dan pemerkosaan massal di Gaza.

“Mengingat bukti substansial yang mendokumentasikan penggunaan kekerasan seksual secara sistematis oleh Israel, termasuk pemerkosaan dan bentuk-bentuk pelecehan seksual lainnya, sebagai bagian dari kampanye pemusnahan yang lebih luas terhadap rakyat Palestina,” ujar Organisasi tersebut. Middle East Monitor melaporkan.

Dalam laporan baru yang dikeluarkan oleh organisasi tersebut, yang membahas kebijakan yang diadopsi oleh pendudukan, organisasi tersebut menyatakan keprihatinan atas penghalang srael yang konsisten terhadap semua investigasi PBB atas tuduhan kekerasan seksual sejak 7 Oktober 2023.

“Penghalang-halangan ini, ditambah dengan bukti substansial yang menunjukkan tindakan pemerkosaan yang sistematis dan meluas serta bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya oleh pasukan Israel terhadap warga Palestina, termasuk tahanan dan narapidana, merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter dan hak asasi manusia internasional,” tambah laporan tersebut.

Baca Juga: Brigade Qassam: Sebagian Besar Sandera di Gaza Utara Tewas

Euro-Med Human Rights Monitor mendesak bahwa berdasarkan hal ini, alasan dimasukkannya Israel ke dalam daftar hitam PBB atas entitas yang diduga melakukan kekerasan seksual dalam konflik sangat kuat.

Laporan tersebut menyebutkan pengungkapan terbaru penolakan Israel untuk bekerja sama dengan penyelidikan Perwakilan Khusus PBB untuk Kekerasan Seksual Terkait Konflik Pramila Patten.

Menurut laporan tersebut, penolakan ini dilaporkan berasal dari kekhawatiran bahwa penyelidikan komprehensif akan mengungkap penggunaan pemerkosaan massal secara sistematis oleh Israel terhadap warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, karena Patten bersikeras akses ke pusat penahanan Israel untuk menyelidiki tuduhan terhadap tentara Israel merupakan persyaratan penting untuk proses tersebut.

Ketua Euro-Med Monitor Ramy Abdu menekankan, penolakan Israel yang berulang kali untuk bekerja sama dengan semua penyelidikan PBB atas kekerasan seksual menyoroti eksploitasi pemerintah Israel atas tuduhan kejahatan berat ini sebagai alat propaganda untuk membuat persetujuan atas genosida yang disiarkan langsung dan menyeluruh.

Baca Juga: Militer Penjajah Israel Kembali Akui Dua Tentaranya Tewas di Gaza

Israel hanya menggunakan tuduhan ini untuk mempermalukan dan mencoreng para pengkritiknya serta mengalihkan kesalahan dari kejahatan besarnya terhadap kemanusiaan,” tuturnya. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Studi The Lancet: Jumlah Korban Jiwa di Gaza Jauh Lebih Tinggi dari Angka Resmi

Rekomendasi untuk Anda