Mindanao, MINA – Lebih dari 200 orang terbunuh dan ratusan lainnya hilang setelah Badai Tropis Tembin memicu banjir dan tanah longsor di Filipina, Sabtu (23/12).
Badai yang dikenal secara lokal bernama Vinta itu, melanda pulau selatan Mindanao, membawa angin dengan kecepatan 80 kilometer per jam dan hujan deras .
Pekerja bantuan memperkirakan jumlah korban akan meningkat seiring perkiraan cuaca yang meramalkan hujan lebat.
“Kami mencoba untuk mencari tahu bagaimana cara memberi bantuan kepada begitu banyak orang yang benar-benar dalam bahaya,” kata Richard Gordon, Ketua Palang Merah Filipina, Sabtu kepada Al Jazeera yang dikutip MINA.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Sebagian besar kematian akibat badai Tembin dilaporkan terjadi di Provinsi Lanao del Norte dan Lanao del Sur, serta di semenanjung Zamboanga.
Sedikitnya 62 orang tewas di provinsi yang paling parah terkena dampak, Lanao del Norte, tempat banjir menyapu seluruh desa pada hari Jumat. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu