Lebih dari 650 Pejabat Pemeritah AS kirimkan Surat Terbuka untuk Biden, Tuntut Genjatan Senjata

Ilustrasi aksi protes untuk dukung Palestina. (Foto: dok Anadolu)

Washington, MINA – Lebih dari 650 pejabat pemerintah AS dari 30 lembaga federal mengirim surat kepada Presiden , menentang dukungannya terhadap dalam perang di , dan menuntut gencatan senjata.

Badan-badan tersebut dari Kantor Eksekutif Presiden hingga Biro Sensus dan mencakup Departemen Luar Negeri, Badan Pembangunan Internasional AS, serta Departemen Pertahanan. Palinfo melaporkan, Ahad (19/11).

Seorang pejabat politik yang ditunjuk Biden yang membantu mengatur surat terbuka multi-lembaga tersebut mengatakan bahwa penolakan Presiden terhadap seruan untuk mendorong Netanyahu melakukan gencatan senjata jangka panjang telah membuat beberapa staf federal merasa “dipecat”.

“Itulah sebabnya orang-orang menggunakan segala macam kabel perbedaan pendapat dan surat terbuka. Karena kami sudah melalui jalur untuk mencoba melakukannya secara internal,” kata orang tersebut.

Baca Juga:  Freedom Flotilla Siapkan Armada Tambahan untuk Kembali Berlayar Tembus Blokade Gaza

Surat tersebut meminta gencatan senjata segera dan mendesak Biden untuk “menghentikan pertumpahan darah yang disebabkan oleh kampanye militer balasan Israel di .”

Surat itu muncul setelah setidaknya tiga saluran perbedaan pendapat internal diajukan oleh puluhan pegawai Departemen Luar Negeri, selain surat terbuka dari beberapa pegawai Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) yang mengkritik kebijakan pemerintahan Biden terhadap Israel.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Associated Press dan NORC Center for Public Affairs Research pada awal November menemukan bahwa 40 persen masyarakat AS percaya bahwa tindakan Israel di Gaza sudah keterlaluan. Perang telah mengguncang universitas-universitas dan memicu protes nasional. (T/R7/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga:  Protes serangan ke Gaza, Turkiye Hentikan Ekspor Impor Dengan Israel

 

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.